Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 14 Maret 2021 | 15:43 WIB
Bripka Zulham membagikan masker di kawasan pembuangan akhir sampah di Tanjungpinang / [ANTARA/Nikolas Panama]

SuaraRiau.id - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat warga di kawasan kumuh Ganet Tanjungpinang untuk mencari nafkah. Mereka juga takut tertular Covid-19, namun harus tetap bekerja. Mengumpulkan sampah.

Sat masyarakat takut keluar rumah, mereka tetap bekerja mengumpulkan sampah-sampah plastik dan lainnya untuk dijual.

Mereka jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, yang masyarakatnya gemar menyeruput segelas kopi pada pagi dan sore hari.

Orang-orang yang sebagian waktunya berada di tumpukan sampah ini tidak peduli dengan isu pemerintahan dan politik pilkada yang dibahas di media sosial dan media massa.

Baca Juga: Cegah Muka dari Corona, Produk Kosmetik Lokal Ini Luncurkan Face Sanitizer

Mereka tidak mengetahui kalau sampai sekarang di Tanjungpinang belum memiliki wakil wali kota.

Mereka juga merasa tetap harus bekerja, meski Pilkada Kepri telah melahirkan pemimpin baru, Ansar Ahmad-Marlin Agustina.

Para pemulung itu seolah tidak peduli dengan bau yang menyengat di sekitar mereka. Sampah-sampah yang menggunung itu diobrak-abrik dengan kayu dan besi, untuk memisahkan sebagian sampah plastik dari tumpukan.

Pekerjaan rutin itu harus mereka jalani demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB dan sudah saatnya makan siang. Namun saat itu, anak-anak dan orang dewasa masih sibuk bekerja mengurai sampah yang semakin menumpuk. 

Baca Juga: Siswa SMK Tewas Digilas Truk Saat Pulang dari Malam Mingguan

Tiba-tiba satu mobil jenis jeep berwarna gelap memecahkan kesunyian. Satu persatu mata mereka mulai melihat mobil tersebut.

Mereka pun sempat menghentikan pekerjaannya sejenak. Seorang pria paruh baya turun dari pintu depan mobil itu. (Antara)

Perawakannya tidak seperti seorang tentara, tidak pula seperti seorang polisi, meski mobil jenis jeep itu kerap digunakan oleh prajurit TNI dan Polri.

"Assalamu'alaikum. Apa kabar bapak dan ibu," ucap pria itu menyapa para pemulung.

Pria ini pun mengajak mereka untuk berkumpul, termasuk anak-anak. Mereka sudah berada di sekitar mobilnya, namun masih bingung melihat pria tersebut mengenakan baju lapangan polisi.

"Ayo, kita makan siang. Gratis, tidak usah bayar," ajaknya sambil membuka pintu belakang mobil.

Load More