Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 24 Februari 2021 | 18:08 WIB
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten Bengkalis. [Ist/Dok Riauonline]

SuaraRiau.id - Sebanyak 248,95 hektare lahan gambut terbakar dari awal Januari 2021 hingga saat ini. Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Edwar Sanger di Kota Pekanbaru, Selasa (23/2/2021).

Disampaikan Edwar Sanger, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) paling luas terjadi di Kabupaten Bengkalis. Melansir Antara, lahan gambut yang terbakar di Bengkalis luasnya mencapai 82 hektare (ha).

Sementara itu, kebakaran lahan juga terjadi di Kabupaten Siak (45 ha), Kota Dumai (40 ha), Kabupaten Indragiri Hilir (40 ha), Kabupaten Pelalawan (26 ha), Kepulauan Meranti (4 ha), Indragiri Hulu (5 ha), dan Rokan Hilir (5 ha).

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menetapkan status siaga karhutla di wilayahnya dari 15 Februari hingga 31 Oktober 2021.

"Kita juga sudah menurunkan tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni, termasuk bantuan pemadaman dari perusahaan di sekitar lokasi kebakaran," katanya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, pada Selasa pagi satelit mendeteksi 20 titik panas indikasi awal kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan 15 di antaranya ada di Riau.

Di wilayah Riau, titik panas terpantau di Kabupaten Siak (10), Kota Dumai (2), Pelalawan(2), dan Indragiri Hilir (1).

Wakil Gubernur Riau Edy Natar Afrizal Nasution meminta semua pihak membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Kalau sudah meluas, (pemadaman) itu biaya mahal, bisa sampai triliunan, butuh waktu yang lama dan personel yang banyak untuk mengatasinya. Jadi pencegahan harus dilakukan sejak awal," kata Edy. (Antara)

Load More