SuaraRiau.id - Sejumlah pedagang pasar di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak menolak direlokasi ke Pasar Rakyat Tuah Raja di Kilometer 7.
Hal itu tampak saat BOB PT BSP hendak memasang plang informasi dan sosialisasi kepada seluruh pedagang untuk segera mengosongkan lahan tersebut.
Lahan tersebut berlokasi di kawasan segitiga milik BOB PT BSP yang direncanakan akan dibangunkan sebuah taman di sana.
Tampak beberapa pedagang yang kebanyakan emak-emak melarang kendaraan melintas di depan pasar yang harus dikosongkan tersebut hingga mengancam akan telanjang.
"Kalau kami tetap dipaksa pindah juga, kami telanjang disini," teriak beberapa orang emak-emak pedagang yang tak terima akan dipindahkan ke pasar Rakyat Tuah Raja.
Teriakan ibu-ibu pedagang tak berhenti di situ, mereka juga sampaikan bahwa mereka hanya mencari makan di lokasi tersebut dan bukan menuntut keadilan.
"Jangan ada yang lewat sini. Kami hanya mencari makan saja dilarang, dimana keadilan untuk kami, kami bukan teroris," kata pedagang itu meradang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Siak, Wan Ibrahim sampaikan terus berupaya mengingatkan para pedagang di pasar itu untuk segera pindah ke pasar yang sudah disiapkan pemerintah daerah.
"Hari ini kita ingatkan kembali kepada para pedagang, agar segera pindah ke lokasi pasar yang telah kita sediakan. Karena kawasan segitiga ini merupakan milik perusahaan BOB PT BSP yang diwacanakan akan dibangun taman," ungkap kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Siak, Wan Ibrahim, Rabu (10/2/2021).
Dikatakan Wan Ibrahim, tidak ada pungutan biaya lapak untuk berjualan di tempat yang baru pasar Rakyat Tuah Raja. Sebab itu semua sudah disiapkan pemerintah daerah Kabupaten Siak.
"Lapak penggantinya sudah kita siapkan, bahkan kita tidak kenakan biaya untuk mereka berdagang disana," jelasnya.
Hal senada disampaikan Bagian Pertanahan BOB PT BSP, Nofriandi mengatakan lokasi segitiga yang ditempati pedagang itu akan dibangun sebuah taman.
"Rencananya akan dibangun taman. Kita sudah lakukan mediasi berkali-kali, hingga diputuskan hari ini untuk pemasangan plang pemberitahuan terlebih dahulu," terangnya.
Terkait penolakan pedagang tersebut, pihaknya akan menunggu kebijakan pemerintah bersama Kepolisian agar proses pemindahan pedagang tersebut tidak terjadi anarkisme.
"Kita sudah upayakan dengan koorporatif, bahkan kita sudah menunggu untuk para pedagang ini segera pindah. Hari ini mereka juga tetap tidak mau, kita masih menunggu kembali koordinasi dengan pemerintah dan pihak kepolisian," terangnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Hampir Semua Wilayah di Siak Rawan Karhutla, Perusahaan Diingatkan Soal Ini
-
Titik Api Meningkat, Riau Segera Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
-
Jadi Buruan Emak-emak, Pedagang Barang Ini Dapat Berkah
-
Dalam Sehari, Ada Tiga Titik Lokasi Kebakaran Lahan di Siak
-
Video Viral Emak-emak Nemu Uang Rp 2 Juta, Warganet Malah Galau
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
6 Warga Jadi Tersangka Perusakan Aset Perusahaan Imbas Konflik Lahan di Siak
-
3 Link DANA Kaget Khusus Akhir Pekan, Cuan Tambahan Senilai Rp345 Ribu
-
Konflik Lahan Warga vs PT SSL, Jikalahari Minta Bupati Siak Cabut Izin Perusahaan
-
Polemik Koperasi Sawit, Emak-emak Bawa 'Keranda Jenazah' di Pengadilan Tinggi Riau
-
Siak Memanas Dipicu Konflik Lahan, Massa Bakar Kendaraan dan Rumah Karyawan