Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 24 Januari 2021 | 11:08 WIB
Emak-emak korban banjir di Kalimantan Selatan memberikan pantun untuk Baim Wong / [Foto tangkapan layar akun youtube Baim Paula]

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengungkap penyebab banjir Kalsel atau Kalimantan Selatan. Penyebab banjir Kalsel karena 139 hektar hutan berkurang dalam kurun waktu 10 tahun.

LAPAN menganalisa penyempitan kawasan hutan telah meningkatkan risiko banjir di Kalimantan Selatan. Ini hasil kajian LAPAN.

Hasil analisis menunjukkan adanya kontribusi penyusutan hutan dalam kurun 10 tahun terakhir terhadap peningkatan risiko banjir di wilayah Kalimantan Selatan.

Data tutupan lahan menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai 2020 terjadi penyusutan luas hutan primer, hutan sekunder, sawah, dan semak belukar masing-masing 13 ribu hektare (ha), 116 ribu ha, 146 ribu ha, dan 47 ribu ha di Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Warga dan Petugas Mulai Membersihkan Sisa-Sisa Banjir Manado

Sedangkan area perkebunan di wilayah itu menurut data perubahan tutupan lahan luasnya bertambah hingga 219 ribu hektare.

Dugaan terjadinya deforestasi disebut menjadi penyebab banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Namun tudingan itu dibantah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Nurbaya menegaskan, bahwa selama lima tahun terakhir, pihaknya menyebut rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di Kalsel dilakukan sangat masif.

Baca Juga: Jadi Relawan di Kalsel, Baim Wong Rasakan Nikmatnya Makan di Pengungsian

Load More