Masih kata Budi, Dalam syair tersebut juga digambarkan nama-nama panglima perang dari Kerajaan Siak pada masa itu.
"Tercatat juga ada nama beberapa Raja melayu yang ikut membantu Raja Ismail di Siak," jelasnya.
Nama panglima tersebut, kata Budi lebih jauh, Panglima Kulub, Panglima Ahmad, Panglima Kenaikan, Panglima besarnya adalah Tengku Muhammad Ali, Panglima Bujang Sembilan, Tengku Abdullah saudara Sultan Ismail, Tengku Musa, Tengku Abdul Rahman.
Syekh Salim, Raja Dewa Indra, Orang Kaya Sri Akar Raja, Orang Kaya Raja Lela Muda Penghulu Tanah Datar, Orang Kaya Raja Lela Wangsa, Orang Kaya Raja Indra Pahlawan Penghulu Lima Puluh, Syahbandar Muin, Syahbandar Bukit Batu, Encik Muhil saudara Encik Qari, Panglima Latif, Penghulu Betung, Penghulu Hamba Raja, Penghulu Kubu, Panglima Anum Berida utusan dari Palembang
"Untuk Raja yang membantu Sultan Ismail ada Raja Lontar penguasa Sungai Rokan dan Panglima Campha," papar Budi.
Selain itu, Ekspedisi Penaklukan Siak guna mendudukkan Raja Alamuddinsyah (Putra Tertua Raja Kecik) sebagai pengganti adiknya Tengku Buwang yang baru saja wafat beberapa bulan sebelumnya.
Selanjutnya, komisi itu berkewajiban untuk segera dan secepat mungkin kembali mendirikan benteng di Pulau Guntung yang telah luluh lantak oleh Tengku Buwang dan pengikutnya.
Dari Jurnal Visboom selaku komisaris dalam ekspedisi tersebut, pada 25 Januari 1761 mereka sudah sampai di Pulau Guntung. Belanda tidak menjumpai musuh dari Siak, akhirnya eskader itu berlabuh di depan Pulau Guntung dan pada hari itu juga kembali dikibarkan bendera Belanda di sana.
Di Pulau Guntung Belanda menjumpai tulang belulang orang yang terbunuh, dan lebih banyak lagi bekas-bekas dari keganasan dan dilakukan pembersihan dihari berikutnya untuk mendirikan bangunan diatas pondasinya.
Dan Belanda melihat keadaan tulang-tulang yang berserakan itu yaitu tulang belulang serdadu bangsa Eropa yang terbunuh.
Berita Terkait
-
Hasil PSU di 5 Daerah Kembali Digugat ke MK, KPU RI Tunggu BRPK
-
Pastikan Kesiapan PSU Lancar Sesuai Rencana, Wamendagri Turun Langsung ke Kabupaten Siak
-
Menapaki Rumah Singgah Tuan Kadi, Warisan Sejarah di Tepian Sungai Siak
-
Menyelami Warisan Melayu: Menelusuri Istana Siak yang Megah
-
Pro Kontra Jurusan IPA, IPS dan Bahasa Dihapus, Mantan Guru Angkat Bicara
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Fakta-fakta Viral Dugem di Sel: 14 Tahanan Diperiksa hingga Kepala Rutan Pekanbaru Dicopot
-
Kesempatan Ditransfer Ratusan Ribu, Buruan Ambil DANA Kaget Kamis 17 April 2025
-
Dinas PU Siak Dipanggil Buntut Warga Keluhkan Air Minum Berlumpur dan Bau
-
Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Dugaan Penipuan Rp2,1 Miliar
-
Sepak Terjang Bastian Manalu, Kepala Rutan Pekanbaru Dicopot Imbas Viral Tahanan Dugem