Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 13 Januari 2021 | 14:44 WIB
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membawa kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraRiau.id - Pencarian pesawat Sriwijaya SJ 182 beserta penumpangnya untuk sementara dihentikan karena cuaca buruk.

Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Abdul Haris Achadi mengungkapkan upaya pencarian di musibah Sriwijaya Air dihentikan karena cuaca ekstrem.

"Terpaksa karena cuaca buruk ekstrem, tinggi gelombang 2,5 meter," ujar Abdul Haris Achadi dikutip dari Antara, Rabu (13/1/2021).

Ia mengatakan bahwa Kapal KN SAR Karna yang membawa tim penyelam, tenaga medis, dan unsur lain yang terlibat dalam upaya untuk menemukan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan penumpangnya harus putar balik ke dermaga JICT 2 setelah diterpa gelombang tinggi.

"Kita lihat saja goyangan kapalnya sekarang," kata Haris sambil menunjuk ke kapal KN SAR Karna berbadan sedang yang berada di tepi dermaga JICT 2.

Haris menjelaskan bahwa upaya pencarian akan dilanjutkan setelah kondisi cuaca mendukung.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. (Antara)

Load More