Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 26 November 2020 | 16:58 WIB
Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera. (Suara.com/Chyntia)

SuaraRiau.id - Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, berharap aparat penegak hukum dapat menindak pihak-pihak yang melanggar hukum, meskipun si pelanggar adalah ulama.

Menurut Kapitra, publik saat ini sudah bosan dengan politisasi agama, oleh sebab itu dia berharap ada langkah konkret terhadap pelanggar hukum.

"Kalau dia melanggar hukum tindak, meskipun dia ulama. Tapi kalau tidak salah dia harus dilindungi," jelasnya di Pekanbaru, Kamis (26/11/2020).

Bekas pengacara Habib Rizieq Shihab dan Ustaz Abdul Somad (UAS) itupun berharap agar ulama jangan mengklaim diri sebagai keluarga nabi.

Sebab nabi dan keturunannya memiliki keistimewaan. Sedangkan ulama sama seperti manusia pada umumnya, tidak lepas dari kekeliruan.

"Nabi ketika salah langsung dikoreksi oleh Allah. Ulama siapa yang ngoreksi? Kita yang koreksi," jelasnya.

Terkait ramainya pendukung Habib Rizieq Shihab yang melakukan penjemputan di bandara, dan spontanitas massa menyambut imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, Kapitra menyebut hal tersebut bukan gambaran umum dari dukungan masyarakat.

"Kita juga harus melihat silent majority yang menunjukan kebosananya selama beberapa tahun lantaran ketidak tegasan pada kondisi ini," ucap Kapitra.

Sebagaimana diketahui sejak kepulangannya ke Tanah Air, sosok Habib Rizieq Shihab langsung menarik perhatian publik.

Namun, dibalik itu sejumlah kegiatan Habib Rizieq mendapat sorotan lantaran menimbulkan kerumunan yang melanggar protokol Covid-19.

Kontributor : Satria Kurnia

Load More