SuaraRiau.id - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru M Noer didesak mundur dari jabatannya oleh mahasiswa pekan lalu.
Menurut mahasiswa, M Noer ditengarai gagal dalam menangani masalah Covid-19 di Kota Pekanbaru.
"Haha ya, mereka nyuruh masuk. Saya kan baru masuk kantor untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Yang kesalahan data itu, saya belum masuk kantor, masih cuti. Cutinya resmi dari Wali Kota, Plh Kadis-nya jugak ada," terangnya saat dihubungi Riauonline.co.id--jaringan Suara.com.
Namun saat ditanyai alasan mengambil cuti selama tiga bulan, M Noer tidak menggubris pertanyaan.
Ia menyebut, dengan kembalinya dia ke kantor bisa memaksimalkan kerja tim kesehatan.
"Tapi menurut saya, saya disuruh masuk ya Alhamdulillah sudah masuk lebih kurang 20 hari," ucapnya lagi.
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda se-Provinsi Riau (AMPR) mendesak Wali Kota Pekanbaru, Firdaus untuk memberhentikan Kadiskes Kota, M Noer dari jabatannya.
Ketua AMPR Riski Nur Ichsan dan anggotanya mendatangi perkantoran wali kota untuk melayangkan surat mosi tidak percaya kepada Dinkes Pekanbaru.
Riski kemudian menjelaskan, ada beberapa poin kenapa AMPR meminta wali kota untuk segera mencopot M Noer.
Pertama AMPR kecewa dengan keputusan dari mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru ini yang lebih memilih cuti panjang selama tiga bulan ketimbang menyelesaikan permasalahan Covid-19 di Pekanbaru.
Kedua, M Noer bukan orang yang tepat dalam bidang kesehatan. Massa yang datang ini menilai M Noer tidak kompeten dan tidak memilki kredibilitas untuk memimpin Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
Selanjutnya, terkait kasus kesalahan data pasien Covid-19 pernyataan M Noer sangat melukai perasaan dari keluarga korban.
Dari kesalahan data tersebut, Riski menilai M Noer tidak mau bertanggung jawab dan justru malah menjadikan Puskesmas Karya Wanita sebagai kambing hitam dari permasalahan ini.
Dikatakan M Noer, permasalahan tersebut sudah dijelaskan oleh Plh Kadiskes.
"Di situ, yang menjelaskan dr Bob (Zaini Rizaldy), sebagai Plh saat itu. Jadi, kalau saya disalahkan, ya bisa nilai sendiri lah," ujarnya.
Berita Terkait
-
Wapres Gibran Minta Mahasiswa ke IKN: Nilai Sendiri Kota Hantu atau Bukan
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
4 Model City Car Honda yang Cocok untuk Mahasiswa, Irit dan Bandel
-
Di Tengah Gempuran Media Sosial, Mahasiswa Mencari Ruang Literasi
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Membanggakan, Atlet Riau Raih Medali Emas di SEA Games 2025 Thailand
-
7 Mobil Matic Bekas Selain Toyota, Pilihan Cerdas untuk Mobil Pertama
-
8 Mobil Matic Bekas untuk Wanita, Gampang Dikendarai dan Mudah Perawatan
-
Hadapi Cuaca Ekstrem, Posko Bencana di Riau Diminta Aktif 24 Jam
-
4 Mobil MPV Bekas 60 Jutaan: Tangguh dan Berkelas, Bisa Muat hingga 9 Penumpang