- Sekolah dan orangtua harus aktif dalam pencegahan perilaku bullying.
- Hal tersebut menyusul dugaan perundungan berujung kematian bocah SD.
- Semua pihak juga harus mendorong budaya melaporkan bullying dengan aman.
Adapun beberapa strategi pencegahan yang bisa dilakukan, sebagai berikut:
1. Pengawasan yang Lebih Ketat di Sekolah
Guru dan staf sekolah perlu memberikan perhatian lebih pada interaksi antar siswa, terutama di tempat-tempat seperti kantin, toilet, dan lapangan. Pengawasan ini bisa mencegah terjadinya bullying fisik dan verbal.
2. Edukasi tentang Bullying
Semua siswa harus diberikan pemahaman tentang apa itu bullying, jenis-jenisnya, dan dampak buruknya. Pengetahuan ini penting agar mereka dapat mengenali dan menghindari perilaku bullying.
3. Membangun Empati dan Kesadaran Sosial
Sekolah dapat mengadakan program yang mendidik siswa tentang pentingnya menghormati orang lain. Melatih empati bisa membantu siswa memahami perasaan orang lain dan mengurangi keinginan untuk melakukan bullying.
4. Penguatan Aturan dan Sanksi
Sekolah harus memiliki aturan yang jelas tentang bullying dan menerapkan sanksi tegas bagi pelaku. Dengan aturan yang tegas, siswa akan berpikir dua kali sebelum melakukan bullying.
5. Pendekatan Terpadu
Pencegahan bullying memerlukan pendekatan dari berbagai aspek. Selain guru dan staf sekolah, peran orang tua sangat penting. Orang tua harus aktif berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang perasaan dan pengalaman mereka di sekolah.
6. Dukungan Psikologis untuk Korban
Korban bullying perlu mendapatkan bantuan dari guru bimbingan konseling atau psikolog sekolah. Dengan dukungan ini, mereka bisa mengatasi trauma dan mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka.