Polisi Ungkap Penyebab Kematian Bocah SD Diduga Korban Bullying di Indragiri Hulu

Luka-luka tersebut termasuk memar pada daerah perut dan paha.

Eko Faizin
Rabu, 04 Juni 2025 | 21:05 WIB
Polisi Ungkap Penyebab Kematian Bocah SD Diduga Korban Bullying di Indragiri Hulu
Polisi Ungkap Penyebab Kematian Bocah SD Diduga Korban Bullying di Indragiri Hulu [Freepik/user9023173]

Rumah korban KB (8) yang berada di Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida tersebut dipenuhi tokoh Forkopimda, Minggu (1/6/2025) malam.

Kedatangan mereka untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungan moril secara langsung kepada keluarga siswa SD yang meninggal diduga tak wajar itu.

Kapolres Indragiri Hulu AKBP Fahrian Saleh Siregar menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian tersebut.

Kapolres menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berjalan dan pihaknya tengah menunggu hasil otopsi sebagai bagian dari upaya mengungkap penyebab pasti kematian korban.

Baca Juga:Bocah Tewas Diduga Dibully Diwarnai Isu SARA, Tokoh di Inhu: Jangan Terprovokasi

"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Kepolisian terus melakukan penyelidikan. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang, mempercayakan proses hukum kepada kami, dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan di media sosial," ujar AKBP Fahrian.

Selain Kapolres, rombongan Forkopimda yang hadir yakni Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto, Wakil Bupati Hendrizal dan Ketua DPRD Indragiri Hulu SP Sinurat, serta sejumlah pejabat, tokoh masyarakat dan agama setempat.

Senada dengan AKBP Fahrian, Bupati Indragiri Hulu juga menyampaikan hal serupa.

Dalam sambutannya, ia meminta masyarakat untuk tidak terpancing isu negatif dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang.

"Kami mohon masyarakat tetap tenang. Proses hukum sedang berjalan dan akan ditangani secara profesional," kata Ade Agus.

Baca Juga:Bocah 8 Tahun Tewas Diduga Dibully Temannya, Polres Inhu: Tak Ada Kaitan dengan SARA

Pihak keluarga yang diwakili oleh Ketua Persatuan Batak Seberida, Jadiaman Butar-Butar yang juga sebagai pelapor dalam perkara ini yang merupakan kerabat korban menyampaikan terima kasih atas kunjungan Forkopimda.

Dalam ungkapannya, keluarga mengisahkan kondisi almarhum sebelum meninggal dunia, termasuk keluhan sakit pada bagian perut.

Pihak keluarga berharap keadilan bisa ditegakkan, dan kebenaran segera terungkap.

Kunjungan Forkopimda Inhu ini tidak hanya menjadi wujud empati, tetapi juga menunjukkan keseriusan pemerintah dan aparat dalam menangani persoalan yang menyangkut keselamatan siswa di lingkungan pendidikan.

Di akhir kegiatan, Forkopimda memberikan bantuan dan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk dukungan dan kepedulian.

Melalui kegiatan ini, Forkopimda mengajak masyarakat untuk tetap bersatu, menjaga kondusivitas, dan tidak menyebarkan isu-isu yang bisa memperkeruh suasana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini