SuaraRiau.id - Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto digadang-gadangkan menjadi salah satu kandidat kuat calon Ketua Golkar Riau menggantikan Syamsuar.
Selain SF Hariyanto, Parisman Ihwan disebut-sebut juga menjadi calon ketua partai berlambang pohon beringin tersebut.
Namun, SF Hariyanto masih enggan memberikan komentar terkait isu dirinya yang ingin mencalonkan diri memimpin Golkar Riau.
"No comment," ujarnya kepada wartawan, Jumat (30/5/2025).
Baca Juga:Syamsuar Pesan Jangan Ada 'Dua Matahari' ke Gubri Wahid, Ini Maknanya dalam Kepemimpinan
Sementara itu, terkait pelaksanaan Musda Golkar Riau yang awalnya diperkirakan digelar pada April lalu, hingga Jumat kemarin DPP Partai Golkar belum menetapkan jadwalnya.
Hal ini disampaikan Sekretaris DPD Partai Golkar Riau, Parisman Ihwan, yang juga merupakan satu dari dua kandidat Ketua Partai Golkar Riau.
Menurutnya, jajaran provinsi juga masih menunggu kepastian dari DPP Golkar terkait agenda Musda tersebut.
"Masih menunggu jadwal dari DPP," ujar Parisman dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com.
Profil SF Hariyanto
Baca Juga:Rekam Jejak Parisman Ihwan, sang 'Petarung' Calon Ketua Golkar Riau
Mantan Sekda Riau SF Hariyanto yang kini menjabat Wakil Gubernur ini sebelumnya sempat berkarir di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta.
Pada tahun 2018 lalu, Hariyanto dipercaya untuk mengisi jabatan Inspektur II di Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR.
SF Hariyanto bukanlah sosok yang asing lagi di birokrasi Riau, karena ia sempat menduduki beberapa jabatan penting di Bumi Lancang Kuning, yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Riau, Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Riau.
Pria yang telah melalang buana Pemprov Riau itu diketahui memiliki harta kekayaan hampir menyentuh angka Rp10 miliar.
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, total harta kekayaan Hariyanto adalah sebesar Rp9,38 miliar yang ia laporkan pada 2020 lalu.
Selain itu, SF Hariyanto juga memiliki satu unit mobil Toyota Velfire dan satu unit sepeda motor jenis Honda Phantom, di mana jika ditotal maka kedua kendaraan tersebut memiliki nilai Rp451,5 juta.
SF Haryanto juga sempat melaporkan bahwa dirinya memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp216,2 juta.
Sementara uang dalam bentuk kas dan setara kas adalah sebesar Rp217,7 juta. Kendati begitu, Hariyanto juga punya utang sejumlah Rp132 juta.
Bersama sejumlah sosok pejabat lain, SF Hariyanto juga digadang-gadangkan menjadi Pj Gubernur Riau.
Para pejabat tersebut di antaranya pejabat Kementerian Agraria, dan Tata Ruang (ATR) Budi Situmorang serta Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum dan Ketahanan Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Elen Setiadi.
Profil Parisman Ihwan
Parisman Ihwan atau yang dikenal dengan nama Iwan Fatah merupakan pria kelahiran Pekanbaru, 25 Maret 1967 silam.
Parisman Ihwan saat ini menjabat Sekretaris Partai Golkar Riau. Dia juga dipercaya sebagai anggota DPRD Riau yang menduduki jabatan Ketua Komisi IV DPRD Riau.
Di luar politik, Parisman Ihwan juga pernah menjabat sebagai Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Riau periode 2019-2023. Dia juga pernah menjadi Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Gapensi Riau masa bakti 2016-2021.
Sejak usia 6 tahun, Iwan Fatah sudah menjalani hidup yang sulit. Keluarganya harus kehilangan ayah dan meninggalkan 6 orang anak yang kecil-kecil.
Iwan merupakan anak keempat dari enam saudara. Sang ibu hanyalah seorang pedagang kain dari rumah ke rumah, tidak memiliki kios apalagi toko kain.
Pada tahun 2005, Iwan kembali ke Pekanbaru dan mencoba belajar menjadi seorang pengusaha kontruksi.
Di awal-awal kariernya, dia hanya mendapat nilai kontrak nilai Rp150 juta dari Dinas PU Kota Pekanbaru. Saat itu, Iwan membuka perusahaan dengan nama CV Shapa Abadi pada tahun 2005.
Iwan ketika itu masuk sebagai anggota Gabungan Pengusaha Kontruksi (Gapensi) Riau meski baru membuka usaha 6 bulan.
Pada awal-awal masuk Gapensi, Iwan mengaku langsung dirangkul dan diajak menjadi pengurusnya dengan diberi jabatan struktur paling bawah.
Lima tahun kemudian, Gapensi menggelar Musda di Dumai dan berhasil terpilih menjadi Sekretaris Umum.