SuaraRiau.id - Kasus dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) di Rokan Hilir (Rohil) dan Kuantan Singingi (Kuansing) memasuki babak baru.
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan menggelar sidang pemeriksaan untuk dua perkara tersebut di Kantor KPU Riau, Pekanbaru pada 14-15 Mei 2025.
Dua perkara yang terjadi di Rohil dan Kuansing ini tertuang dalam surat Nomor 57-PKE-DKPP/I/2025 dan 286-PKE-DKPP/XI/2024.
Sekretaris DKPP David Yama mengatakan, agenda sidang ini adalah mendengarkan keterangan dari para pihak, baik pengadu, teradu, saksi, maupun pihak terkait.
Baca Juga:Memilukan, Balita Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Kolam Bekas Pengeboran PHR
DKPP telah memanggil para pihak secara patut sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (1) Peraturan DKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan DKPP Nomor 1 Tahun 2022.
"Sekretariat DKPP telah memanggil semua pihak secara patut, yakni lima hari sebelum sidang pemeriksaan digelar," ujar David dalam keterangan resminya.
Menurutnya, sidang kode etik tersebut bersifat terbuka untuk umum, sehingga masyarakat serta awak media yang ingin mengikuti sidang, dapat melihat langsung jalannya persidangan.
"Bagi masyarakat yang ingin hadir atau wartawan yang ingin meliput, silahkan hadir sebelum sidang dimulai," tutur David.
Dia menyampaikan, DKPP akan menggelar sidang kasus pengaduan terhadap Ketua Bawaslu Rohil, Zubaidah, beserta empat anggotanya, yaitu Jaka Abdillah, Nasrudin, Nurmaidani dan Dedi Saptura Sibuea.
Baca Juga:Polisi Riau dan Rekannya Tewas Ditikam Sekuriti di Tempat Karaoke
Aduan dilayangkan oleh Suryadi yang diwakilkan kuasa hukumnya, Muhammad Salim dan Zulkifli.