"Itu tentu bukan kawasan yang kecil dan butuh anggaran besar untuk perawatan menyeluruh," jelas dia.
Lebih lanjut, Erisman mengungkapkan jika pasca pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2012, anggaran perawatan untuk stadion memang tidak lagi dialokasikan secara penuh.
Yang ada saat ini hanyalah anggaran untuk bagian dalam seperti kebersihan, pengamanan, dan pengawasan. Namun meskipun anggaran terbatas, kondisi bagian dalam stadion masih cukup baik.
Disebutnya, Lapangan utama masih bisa difungsikan untuk bermain sepak bola, dan kebersihan relatif terjaga meski keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri.
Baca Juga:Gubernur Riau Tunjuk Empat Plt Kepala OPD yang Baru, Ini Nama-namanya
"Selama saya di Dispora, anggaran yang ada itu kan hanya anggaran kebersihan, anggaran pengamanan dan pengawas. Tapi kalau anggaran untuk perawatan keseluruhan tidak ada. Makanya kalau kawasan di bagian dalam ya sejauh ini sih relatif cukup bersih. Fungsi lapangannya bisa digunakan untuk main bola, tidak ada malasah," tutur Erisman.
Terkait rencana melibatkan pihak ketiga atau swasta, Dispora Riau menyatakan sangat terbuka untuk kerja sama pengelolaan.
Asalkan sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut, ia berharap ada pihak tertarik untuk berinvestasi dalam pemanfaatan aset tersebut.
"Kami minta bantulah kepada semua pihak yang mungkin punya perhatian terhadap stadion ini. Kalau ada swasta yang berminat, tentu kami sangat terbuka melakukan kerja sama yang sesuai aturan. Tujuan kita sama, ingin stadion ini kembali menjadi kebanggaan kita bersama" tegas Erisman.
Diketahui, Stadion Utama Riau adalah sebuah stadion serbaguna yang terletak di Jalan Naga Sakti, Simpang Baru, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru.
Baca Juga:Gubri Wahid Singgung Pegawai Berkeliaran saat Jam Kerja: Ngopi Boleh, tapi
Setelah selesai pada tahun 2012, stadion ini digunakan untuk pertandingan sepakbola dan menjadi tempat pembukaan dan penutupan PON 2012.