"Sebagai tindakan pencegahan, untuk beberapa waktu ke depan BBKSDA Riau meningkatkan patroli di area rawan konflik, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara bertindak bilamana bertemu satwa harimau sumatera, serta mendorong penerapan sistem peringatan dini di sekitar wilayah yang berbatasan dengan habitat satwa liar," terang Genman.
Harimau masuk kamp pekerja
Sebelumnya, seekor harimau sempat memasuki salah satu kamp pekerja lapangan di areal PBPH Pelalawan pada Senin (13/1/2025).
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Ujang Holisudin mengatakan kejadian berawal ketika seorang pekerja lupa menutup pintu pagar kamp yang telah dikelilingi pagar terpal berwarna hitam.
Baca Juga:Harimau di Rokan Hulu Dikuliti dan Dicincang lalu Dijual di Pasar Gelap
"Harimau sumatera itu tiba-tiba telah memasuki area kamp melalui celah tersebut dan mengejar anjing serta ayam peliharaan di dalam kamp," katanya ketika itu.
Ujang menyampaikan, kehadiran harimau tersebut segera diketahui penghuni kamp dan sempat direkam beberapa orang menggunakan gawai sehingga harimau tersebut keluar melalui pintu yang sama.
Setelah harimau itu pergi, menurut dia, warga di lokasi langsung menutup pagar dan melaporkan kejadian ini ke pihak perusahaan.
Selanjutnya pihak perusahaan langsung melapor ke pihak terkait dan kemudian tim mitigasi perusahaan datang ke lokasi.
"Tiba di lokasi tim mitigasi perusahaan menenangkan warga, memberikan penyuluhan dan memeriksa area sekitar kamp. Kamera jebak (trap) dipasang untuk memantau keberadaan harimau, sementara sebagian anggota tim melakukan pengawasan dari menara api yang berada di dekat lokasi," terang Ujang.
Baca Juga:6 Meninggal, Begini Kronologi Truk Pekerja Masuk Sungai di Pelalawan
Berdasarkan pemantauan selama dua hari, harimau tersebut tidak lagi terlihat di sekitar kamp. Tim kemudian mengevakuasi ternak milik warga dan mengimbau warga untuk tidak memelihara hewan ternak atau peliharaan di dalam kamp.