Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR

Wulan berkisah, guru yang paling berkesan adalah guru kimia saat SMA.

Eko Faizin
Senin, 25 November 2024 | 14:59 WIB
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR
Seorang guru memberikan pembelajaran kepada muridnya di sekolah. [Dok PHR]

SuaraRiau.id - Di balik setiap tetes minyak yang mengalir dari Bumi Lancang Kuning Riau, ada sekelompok insan yang tak lelah berinovasi dan terus berkontribusi. Mereka adalah para engineer andal PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi negeri.

Namun, di balik kesuksesan mereka dalam mengelola sumber energi, tersimpan kisah inspiratif tentang sosok-sosok guru yang telah menanamkan benih ilmu dan motivasi sejak dini.

Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November menjadi momen refleksi bagi kita semua, terutama bagi mereka yang telah mencapai puncak karir. Di PHR, produsen migas terbesar di Indonesia, banyak ditemukan para profesional yang memiliki kisah unik tentang peran guru dalam membentuk jati diri mereka.

"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah orang pertama yang menanamkan benih ilmu dan karakter dalam diri saya," kata Wulan Sary, seorang engineer andal PHR yang kini menjabat Team Manager Rig Drilling Heavy Oil.

Baca Juga:Lewat Vokasi, PHR-Pemprov Riau Sinergi Tingkatkan SDM Masyarakat

Wulan berkisah, guru yang paling berkesan adalah guru kimia saat SMA yang bernama Bu Eny. Dia adalah sosok yang supel dengan aura bersahaja.

Tetapi ada sesuatu yang berbeda dari cara beliau peduli pada setiap murid dan saat beliau menjelaskan pelajaran kimia sehingga mudah dipahami yang dipadu dengan latihan soal yang menarik.

"Tanpa saya sadari, saya sudah jatuh cinta dengan ajaibnya ilmu kimia. Di SMA saya yakni SMU Taruna Bumi Khatulistiwa, Pontianak yang sarat disiplin, semi-militer dan baris berbaris, belajar menjadi pengalihan yang menarik, terutama mengutak-atik soal-soal kimia yang pelik. Setiap saya bertanya kepada Bu Eny, jawabannya selalu membuat saya lebih paham dan terkagum-kagum lebih jauh pada ilmu kimia," ungkapnya.

Hal itulah yang mendorong Wulan mantap memilih jurusan Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2002. Ia menyadari, pilihan ini terbukti tepat, karena ilmu yang didapat selama kuliah menjadi bekal yang sangat berharga dalam karirnya.

"Ini yang menjadi landasan awal saya untuk semua pencapaian saya sampai hari ini. Tanpa Bu Eny yang membuat saya jatuh cinta pada kimia, mungkin cerita hidup saya akan berbeda. Bu Eny, pahlawan tanpa tanda jasa, yang menyentuh hidup saya dan merubahnya dengan baik. Terima kasih banyak, Bu Eny dan semua pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengubah jutaan masa depan anak-anak Indonesia," tutur Wulan.

Baca Juga:Risiko Bisnis Tinggi, PHR Tegakkan Integritas dan Etika Dalam Budaya Kerja

Senada dengan Wulan, Muhammad Basrol yang menjabat sebagai Coordinator Plant Operations Gas juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada guru-guru yang telah membimbingnya saat masa sekolah.

"Hampir semua guru berkesan bagi saya disetiap jenjang pendidikan, namun yang paling saya ingat sosok ibu guru yang mengajar Fisika di SMAN 3 Rumbai, Ibu Yelna D (almarhumah) semoga Allah ampuni segala dosa dan khilafnya, beliau pernah mengatakan kepada kami anak-anak SMA yang mulai beranjak dewasa bahwa semua anak yang dilahirkan kedunia adalah pemenang, jangan sampai kalian setelah lahir menjadi pecundang, serta lakukan yang terbaik buat diri kalian dan orang tua. Jadikan pemacu kalian sukses di masa depan," kenang M Basrol.

Tanpa disadari, motivasi ini telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang baik dan mampu menggapai mimpi. Selain itu ia pun ingat pesan sang guru saat duduki di bangku MTS/SMP: hormati gurumu sebagaimana orang tuamu, agar Ilmu yang diajarkan dapat bisa engkau serap dengan sempurna, berbagi Ilmu membuat orang lain bisa terangkat dari kemiskinan dan bisa membuat dirimu menjadi lebih paham.

"Pembelajaran yang saya dapatkan jika dikaitkan dengan dampak yang saya rasakan saat ini adalah, tanpa adanya guru yang mengajari dengan setulus hati, maka saya mungkin bukan siapa-siapa saat ini, banyak hal positif yang diajarkan terkait ilmu pengetahuan, nila-nilai kehidupan. Saat ini sebagai Perwira PHR saya berusaha menjadi seorang pembelajar dan sharing ilmu yang saya pahami kepada teman-teman yang baru bergabung atau bekerja di perusahaan ini, dan saat ini saya menjadi mentor buat adik-adik yang melakukan kerja praktek di PHR. Ini sangat sesuai dengan tata nilai AKHLAK yang dijalankan oleh setiap insan BUMN," tutur M Basrol.

Dengan setulus hati, ia mengucapkan kepada para guru dimanapun berada, Selamat Hari Guru, semoga apa yang diajarkan kepada kami menjadi amal Ibadah di sisi Allah SWT.

"Guru tidak hanya pendidik yang mengajarkan ilmu, namun juga menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan. Guru adalah pelita yang menerangi jalan menuju masa depan serta pemandu yang sabar ditengah kebingungan serta menjadi Inspirasi yang menguatkan langkah disaat kita ragu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini