SuaraRiau.id - Seorang pemancing tewas diterkam buaya di Kelurahan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir, Jumat (20/9/2024).
Yang mengerikan jasad korban ditemukan dalam perut buaya tersebut.
Korban Y (68) sehari sebelumnya berpamitan kepada istrinya untuk memancing ikan di daerah Dusun Teluk durian.
Namun hingga malam, korban tak kunjung kembali ke rumah. Sang istri yang merasa khawatir kemudian memberitahu warga sekitar.
Baca Juga:Perempuan Hajar Bocah SMP di Rokan Hilir, Ternyata Masih di Bawah Umur
"Warga sempat mendatangi dan mencari korban di lokasi tempatnya memancing. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Walaupun begitu, warga tidak meninggalkan lokasi hingga pagi hari," kata Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni dikutip dari Antara, Jumat (20/9/2024).
Ketika pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB salah seorang warga mendengar suara bantingan di dalam air dari jarak sekitar 200 meter dari tempat ditemukannya pakaian dan juga pancing korban.
Saat dicek ke sumber suara, tampak suara tersebut dihasilkan dari seekor buaya muara. Di dalam mulutnya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tak menggunakan pakaian.
"Melihat kejadian tersebut, masyarakat langsung berupaya untuk melakukan pertolongan untuk mengeluarkan korban," lanjut AKBP Isa.
Warga langsung memanfaatkan mesin genset untuk menyetrum buaya yang masih berada di air. Setelah buaya berhasil dilumpuhkan, warga mengeluarkan tubuh korban.
Baca Juga:Viral Wanita Aniaya Siswi SMP di Rokan Hilir, Ini Kronologinya
"Saat dikeluarkan dari mulut buaya, ternyata mayat korban sudah tidak lengkap. Kepalanya putus dari badan," ungkapnya.
Tak berhenti di sana, masyarakat langsung membelah perut buaya, ternyata benar kepala dari mayat korban berada di dalamnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain dari korban. Diduga kuat korban memang tewas dikarenakan terkaman satwa tersebut.
"Korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan. Keluarga juga telah mengikhlaskan kematian korban dan menolak untuk diautopsi," jelas Kapolres. (Antara)