"Itu semua tak bisa saya lakukan sendirian, namun bersama-sama dengan kawan-kawan, rekan-rekan dan warga Polda Sumut, termasuk masyarakat berperan aktif memberikan informasi dan kerjasamanya. Doa saya untuk kita semua," ungkap Agung Setya usai kenaikan pangkat di Mabes Polri.
Agung Setya merupakan Alumni Akpol 1988B. Karir kepolisiannya lebih banyak digelutinya di bidang reserse dan criminal (Reskrim). Agung pernah menjabat Kapolres Bengkulu, Kasubdit, lalu Wadir hingga Direktur di Direktorat Tindak Pidana Ekonomis Khusus (Dittipideksus) Mabes Polri, Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN).
Tak hanya di Mabes Polri, Agung Setya juga sukses sebagai Kapolda Riau selama 2019-2021 dengan meluncurkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning untuk deteksi dini kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sistem ini kemudian diadopsi oleh Mabes Polri untuk mengatasi karhutla di Indonesia.
Ayah tiga orang anak ini, pada 2019, menerima penghargaan secara khusus dari Pemerintah Amerika Serikat melalui Wakil Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), David L. Bowdich.
Baca Juga:Kapolda Riau Pantau Langsung PSU, Ungkap Pesan buat Anak Buahnya
Penghargaan ini diberikan atas jasanya dalam penyelidikan dan penyidikan kasus Kapal Equanimity dan Wise Honest ketika Agung menjabat sebagai Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Agung Setya ketika itu menyelidiki kasus yang menyeret mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dalam mega korupsi miliaran Dolar proyek dana investasi pemerintah Malaysia dikenal sebagai 1MDB.