Tidak butuh waktu lama mengasah kemampuan, Laudia langsung memberanikan diri membuka usaha menjahit dari rumah. Tekadnya yang begitu besar, mengalahkan kondisi yang serba terbatas. Bermodal Rp2 Juta yang dipinjam dari abangnya, Laudia membeli satu unit mesin jahit manual.
Dengan alat seadanya, Laudia mulai menerima pesanan jahitan baju pria dan wanita dari warga-warga sekitar. Setahun berjalan, usaha menjahit yang ditekuninya mulai mendapat tempat di mata masyarakat.
Laudia mulai kebanjiran orderan seragam keluarga, baju kurung melayu hingga pakaian dinas harian (PDH) pegawai pemerintahan.
"Saya juga menerima jahitan seragam sekolah. Dan alhamdulillah sebelumnya juga sudah menyelesaikan seragam kelompok drumband anak sekolah," ujar dia.
Baca Juga:PHR Salurkan 514 Hewan Kurban untuk Masyarakat Sekitar Wilayah Operasi
Tidak cukup sampai di situ, Laudia mulai memanfaatkan media sosial Facebook dan Instagram untuk mempromosikan produk. Dengan memanfaatkan pasar digital, produknya mulai dikenal masyarakat luas.
"Tidak hanya dari warga sekitar, saat ini saya juga sudah punya langganan dari Kota Dumai," terangnya.
Usaha menjahit yang dibangun dari rumah ini perlahan mulai memberikan dampak ekonomi bagi Laudia. Dalam sebulan, Laudia mampu meraup omset sebesar Rp3 juta per bulan. Penghasilannya bisa meningkat dua kali lipat saat Idul Fitri dan hari besar lainnya.
Perlahan namun pasti, Laudia juga telah membeli satu unit mesin jahit obras hasil dari kerja kerasnya.
"Alhamdulillah, usaha menjahit bisa membantu perekonomian keluarga di rumah," sebut dia.
Baca Juga:Jadi Lokasi Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila, Blok Rokan Simbol Ketahanan Energi Nasional
Laudia pun berterima kasih kepada PT PHR bekerja sama dengan PCR dan Dinas Tenaga Kerja Rokan Hilir yang telah memberikan kesempatan untuknya mengikuti Program Penguatan Vokasi berupa pelatihan menjahit angkatan 2022 lalu.