SD Negeri di Kampar Terpaksa Pakai Kelas Bekas Toilet, Minta Bantuan tapi Tak Dikabulkan

Apriwadi pun berharap pemerintah agar dapat menambah ruang belajar.

Eko Faizin
Rabu, 12 Juni 2024 | 18:09 WIB
SD Negeri di Kampar Terpaksa Pakai Kelas Bekas Toilet, Minta Bantuan tapi Tak Dikabulkan
Ilustrasi Sekolah Dasar. [Unsplash/Feliphe S]

SuaraRiau.id - Dunia pendidikan Riau kembali menjadi sorotan usai diketahui ada sekolah dasar (SD) negeri di Koto Kampar Hulu, Kampar yang siswanya belajar di ruangan bekas toilet.

Ada sekitar 18 siswa SD Negeri 002 Desa Tanjung yang menempuh pendidikan di ruangan tersebut. Sementara jumlah murid sebanyak 223 orang.

Plt Kepala SDN 002 Tanjung, Apriwardi mengatakan anak didiknya belajar di ruangan bekas toilet itu sejak lima tahun lalu. Ruangan itu dipakai siswa kelas satu.

"SDN 002 ini ada 9 kelas. Tapi karena kekurangan ruangan, jadi terpaksa (ruang) bekas toilet dijadikan tempat belajar anak-anak sebanyak 18 siswa," jelasnya.

Baca Juga:Pamit Semprot Hama ke Kebun Sawit, Pria di Kampar Ditemukan Tewas

Menurut Apriwardi, sebelumnya pihak sekolah pernah melayangkan proposal ke Dinas Pendidikan Kampar terkait penambahan ruang kelas. Akan tetapi, sudah bertahun-tahun tak kunjung dikabulkan.

"Proposal ke Disdik (Dinas Pendidikan) diajukan pada tahun 2022, untuk penambahan ruang kelas. Waktu itu orang dinas sudah datang meninjau. Katanya sudah oke, tapi entah apa masalahnya sampai sekarang tak ada hasil," ungkap Kepsek.

Apriwadi pun berharap pemerintah agar dapat menambah ruang belajar, termasuk ruangan untuk guru agar perpustakaan juga bisa kembali.

Harapan tersebut disampaikannya karena sebanyak 22 guru yang mengajar juga tidak memiliki ruangan. Ruang guru dimanfaatkan untuk dijadikan kelas. 

"Untuk jumlah guru di sini ada 22 orang. Sekarang ruangan guru dipakai untuk belajar anak-anak, jadi ruangan kami di pustaka, ukurannya juga sempit," ucap Apriwardi.

Baca Juga:Jalan Tol Bangkinang-Koto Kampar Masih Gratis, Sampai Kapan?

Apriwadi juga menuturkan jika ruang kelas itu dulunya bangunan bekas toilet berukuran 4x6 berdinding beton. 

Sebelum digunakan sebagai ruang belajar siswa bangunan tersebut dijadikan gudang. Belakangan, disulap menjadi tempat belajar belasan murid karena kekurangan kelas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak