SuaraRiau.id - Pj Sekda Riau Indra mengungkapkan berdasarkan data yang diterima dari BMKG, saat ini masih ada 20 hotspot (titik panas) lebih di Rokan Hilir.
Pemprov Riau mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim kemarau panjang yang berpotensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk menghindari kabut asap.
"Mari kita jaga lingkungan supaya pada musim kemarau daerah kita tidak lagi terjadi bencana kabut asap," kata Indra, Minggu (24/3/2024).
Pemprov Riau juga telah menetapkan status siaga darurat karhutla berdasarkan Surat Keputusan diteken Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto. Status siaga darurat karhutla ini berlangsung 13 Maret hingga 30 November 2024.
"Bersamaan dengan penetapan status siaga darurat karhutla Riau tersebut, menyusul dua daerah menetapkan status yang sama di antaranya Dumai dan Bengkalis," jelas Indra.
Belakangan, Kepala BPBD Riau Edy Afrizal menyampaikan saat ini sudah ada tiga daerah yang menetapkan status siaga karhutla, yakni Siak, Bengkalis dan Dumai.
Sementara itu, Kepala BPBD Dumai, Irawan Sukma menjelaskan kondisi kabut asap yang menyelimuti udara saat ini berasal dari kejadian kebakaran lahan di beberapa titik. Selain itu juga kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.
Karhutla di Kepulauan Meranti juga semakin meluas karena menjangkau lahan vegetasi semak belukar di sejumlah desa di Pulau Rangsang yang luasnya mencapai 40 hektare lebih.
Kepala BPBD Kepulauan Meranti, Muhlisin mengatakan karhutla yang terjadi di Pulau Rangsang ada lima titik yakni di Desa Telesung, Penyagun, Sungai Gayung Kiri, Renak Dungun dan perbatasan di Mantiasa mencapai 40 hektare. (Antara)