SuaraRiau.id - Seorang pria asal Siak ditemukan tewas usai terseret Ombak Bono di Sungai Merawang, Teluk Meranti, Pelalawan. Korban bernama Suprapto (30) ditemukan satu hari pasca kejadian.
Korban pertama kali dilaporkan terseret Ombak Bono pada Jumat (9/2/2024). Informasi itu kemudian diteruskan dan diterima Kantor Basarnas Pekanbaru pukul 21.25 WIB.
"Jasad korban ditemukan satu hari setelah kejadian. Lokasinya sekitar 7 kilometer dari lokasi awal dilaporkan hilang atau tepatnya di Tanjung Bayang sekira pukul 11.30 WIB," kata Kepala Basarnas Pekanbaru, Budi Cahyadi, Sabtu (10/2/2024).
Korban diketahui warga Kelurahan Kemuning Muda, Kecamatan Bungaraya, Siak yang sengaja datang ke Pelalawan untuk mengabadikan momen Ombak Bono yang legendaris.
"Awalnya, korban bersama teman-temannya mau melihat dan membuat konten ombak Bono. Namun saat ombak datang korban tidak bisa menghindar dan terseret ombak," kata Budi.
Dia menjelaskan, saat kejadian korban tidak sendiri melainkan bersama rekan-rekannya. Korban terseret ombak, sementara tiga rekannya berhasil selamat.
"Ceritanya mereka itu fotografer dan mau buat video juga," ungkapnya.
Terpisah, Kasat Polairud Polres Pelalawan AKP Ade Santoso saat dikonfirmasi Suara.com membenarkan peristiwa itu. Korban juga saudara dari seorang wartawan aktif di Siak.
"Korban ditemukan di Perairan Sungai Kampar desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti di lokasi Suak Tunggul," katanya.
Dari keterangan rekan korban, awalnya mereka hendak membuat video konten dan melihat Ombak Bono.
Namun saat asyik di tepian Sungai, Ombak Bono tiba, korban bersama rekannya Putra tersapu dan diseret oleh Bono ke tengah sungai.
"Putra ini sempat terseret sejauh 3 kilometer. Beruntung dirinya selamat, namun korban setelah itu tidak terlihat lagi hingga ditemukan sudah terbujur kaku," ujar Ade.
Usai ditemukan, jasad korban dibawa pulang untuk disemayamkan di kediamannya Kecamatan Bungaraya Siak.
AKP Ade mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di tepian sungai.
"Pastikan aman terlebih dahulu dan jangan terlalu jauh ke tengah pantai sungai saat air mulai pasang," sebutnya.
Kontributor: Rahmat Zikri