Bikin Resah, Warga Curhat soal Aktivitas Rumah Jagal Anjing di Pemukiman Pekanbaru

"Saat melakukan pemotongan, mereka akan menghidupkan musik keras-keras sehingga teriakan guk-guk tidak terdengar," ujarnya

Eko Faizin
Senin, 22 Januari 2024 | 21:11 WIB
Bikin Resah, Warga Curhat soal Aktivitas Rumah Jagal Anjing di Pemukiman Pekanbaru
Ilustrasi anjing. [Pixabay/kim_hester]

SuaraRiau.id - Beredar video yang memperlihatkan dugaan penjagalan anjing di Gang Fifa, Jalan Gotong Royong, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Video tersebut terus meluas di media sosial.

Video itu terus mendapat tanggapan netizen seperti di akun @kabarpekanbaru @cintasatwariau dan @animals_hopeshelter Indonesia yang sudah tayang ratusan ribu.

Aksi dugaan jagal anjing itu dikutuk keras oleh Yayasan Cinta Satwa Riau. Sementara itu, polisi Pekanbaru mengungkapkan video itu adalah video lama seperti yang diakui pemilik rumah jagal saat diperiksa.

Di tengah polemik tersebut, Atuk (nama samaran) yang merupakan salah seorang warga di Jalan Gotong Royong mengaku sangat gelisah dan terusik oleh aktivitas rumah jagal anjing.

Sejauh yang ia tahu, kegiatan penjagalan anjing itu rutin dilakukan pemilik saat subuh sekitar pukul 06.00 WIB dan itu berlangsung sekitar 30 menit. Hal itu belum termasuk yang kegiatan siang, sore dan malam hari yang sesuai pesanan.

"Saat melakukan pemotongan, mereka akan menghidupkan musik keras-keras sehingga teriakan guk-guk tidak terdengar," ujarnya kepada Suara.com, Senin (22/1/2024).

Atuk mengatakan bahwa ia sudah lama terusik oleh aktivitas tersebut mulai dari jeritan, bau darah, limbah bekas jagal dan terlebih saat anjing di bakar saat akan melepas bulunya.

Ia yakin dan percaya, warga sekitar juga resah dan akan mau buka suara kalau ditanya di bawah sumpah.

"Saya sudah pernah bicarakan dengan Ketua RT dan juga petugas kepolisian setempat untuk sekedar konsultasi namun karena tidak ada tanggapan jadi malas juga," katanya.

Atuk menjelaskan, secara pribadi ia tidak mempermasalahkan usaha tersebut karena ia juga tak paham dengan aturan tersebut.

"Saya tidak melarang, tapi janganlah dilakukan di tengah kawasan yang padat penduduk. Lakukan saja, tapi di pinggir hutan di sana, sehingga tidak mengganggu," ungkapnya.

Dia pun berharap penanganan permasalahan ini bisa mendapat respon cepat dari pemerintah dan polisi. 

"Saya yakin kalau polisi serius ini bukanlah hal yang sulit," terangnya.

Terpisah, Ketua Yayasan Cinta Satwa Riau, Yamin mengaku pihaknya pernah melakukan investigasi terkait keberadaan rumah jagal anjing di Pekanbaru.

"Terkait video yang viral saat ini sepengetahuan saya itu adalah tempat penampungan terbesar nomor 2 di Kota Pekanbaru dan itu pernah kami datangi 2 tahun yang lalu. Saat itu mereka menyerahkan 17 ekor anjing yang kami temui di lokasi," jelasnya.

Mengenai rencana membuat laporan polisi, Yamin mengaku masih berkoordinasi dengan pengurus pusat. 

"Rencananya ada, tapi bulan dari kami. Kami saat ini menunggu arahan dari pusat," jelasnya.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra menjelaskan pasca video viral itu timnya telah mendatangi lokasi. 

"Pengakuan pemilik, pihaknya sudah 1 tahun lebih tidak beraktivitas. Video itu adalah video lama yang kembali diviralkan," jelasnya.

Terkait penegakan hukum, Bery mengaku belum ada menerima laporan dari pihak manapun.

Kontributor: Rahmat Zikri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak