Alat Peraga Kampanye yang Dipaku di Pohon Dicabuti di Pekanbaru, Ada Apa?

"Seluruh APK diserahkan kepada Bawaslu Riau," terangnya.

Eko Faizin
Senin, 15 Januari 2024 | 12:31 WIB
Alat Peraga Kampanye yang Dipaku di Pohon Dicabuti di Pekanbaru, Ada Apa?
Alat Peraga Kampanye (APK) dipaku di pohon di Pekanbaru dicabuti relaxant APEL Riau, Minggu (14/1/2024). [Ist]

SuaraRiau.id - Alat Peraga Kampanye (APK) serta iklan dan benda lainnya  yang dipasang di pohon ternyata menjadi perhatian relawan yang mengatasnamakan Aksi Peduli Lingkungan (APEL) Riau.

Relawan lalu mencabuti APK dan iklan yang sengaja dipaku di sejumlah pohon yang ada di Pekanbaru, Minggu (14/1/2024).

Koordinator Aksi, Fachrul Adam mengungkapkan bahwa aksi ini adalah bentuk kolaboratif dan dukungan masyarakat Riau terhadap politik dan lingkungan. Selain sebagai dibuktikan kepedulian terhadap kampanye yang dilakukan para peserta Pemilu

"Aksi yang dilakukan juga bertujuan agar para peserta Pemilu punya kesadaran untuk menjaga lingkungan di Pekanbaru,” ujarnya, Minggu (14/1/2024).

Menurut Adam, aksi ini dilakukan dengan cara mencabut paku dan APK yang tertancap di pohon disepanjang jalan tanpa merusak APK.

"Seluruh APK diserahkan kepada Bawaslu Riau," terangnya.

Dalam aksi ini ditemukan 218 APK yang ditempel pada pohon dengan total paku sebanyak 400 paku dan beberapa reklame.

Aksi dimulai dari Simpang Jalan Arifin Ahmad dengan Jalan Jenderal Sudirman. Lalu, di simpang Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Harapan Raya sampai dengan depan Bandar Seni Raja Ali Haji atau Bandar Serai (Purna MTQ). 

Pencabutan APK di pohon dilakukan karena sejumlah alasan, di antaranya APK di popon berpotensi merusak fungsi tanaman sebagai filter udara untuk tetap bersih dan sehat. 

Gerakan yang diikuti 30 orang tersebut berasal dari Perkumpulan Elang, YLBHI–LBH Pekanbaru, WALHI Riau, Paradigma, Pondok Belantara, Mapala Humendala, KPA EMC2, XR Riau dan Green Leadership Indonesia. 

Kemudian, Aksi Kamisan Pekanbaru,Kabut Riau, Mapala Umri, FPBLK, LPE Riau, BEM Faperta Unri, GEMAS dan WANAPALHI serta beberapa perwakilan mahasiswa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak