SuaraRiau.id - Ustaz Abdul Somad (UAS) kedatangan tamu Capres nomor urut 1 Anies Baswedan pada Rabu (13/12/2023). Diketahui Capres AMIN itu melakukan kampanye politik ke Pekanbaru.
Anies Baswedan bersama ibunya, Ibunda Aliyah memenuhi undangan UAS di Rumah Omak kawasan Pondok Pesantren Hj Rohana, Kampar.
Dalam akun Instagram resminya, UAS mengungkap kunjungan Anies bersama sang Ibu dan rombongan ke kediamannya. Penceramah asal Riau ini memanggil mantan Gubernur DKI Jakarta dengan sebutan "Mas Anies".
"Hari Rabu, 13 Desember 2023, Mas Anies ajak Ibunda penuhi undangan UAS ke Rumah Omak. Ternyata ini pertama kali Ibunda Aliyah ke Pekanbaru. Sampai di Rumah Omak, Mas Anies dan keluarga, dijamu UAS makan malam. Kemudian dilanjutkan dengan Dialog Santai di teras Rumah Omak bersama para santriwati dan Sahabat UAS," tulis UAS dikutip Kamis (14/12/2023).
Dia menyampaikan usai berdialog santai bersama Mas Anies, dirinya menjadi tahu bahwa skill leadership Anies sudah terbentuk sejak masa kecil. Mental Anies yang tetap tenang dalam menghadapi serangan para haters ternyata telah terbentuk sejak masih remaja.
"Mas Anies sejak kecil aja sudah siap dikeroyok, apalagi sekarang!" lanjut UAS.
UAS lalu melanjutkan dengan cerita Prof Aliyah soal Anies sewaktu kecil. Sesuai yang dikisahkan sang Ibu, Anies rupanya sejak kecil agak bandel tapi tidak cengeng.
"Pernah suatu hari Anies dikeroyok kawan-kawannya, Ibu hanya menonton, karena menganggap tidak bahaya bagi Anies. Anies sejak kecil tidak dimanja dan sudah dibiasakan hidup disiplin. Anies selalu diingatkan dengan Allah, agar apa saja yang dilakukan Anies selalu diukurnya dengan ingat kepada Allah," ungkap dalam unggahan itu.
Anies dibiasakan dengan keteraturan, karena Anies akan hidup di tengah masyarakat. Ibu dan nenek Anies ketat mengingatkan Anies agar tetap menjaga pergaulan di manapun berada.
"Boleh pergi ke negeri orang, tapi Anies jangan jadi orang asing. Begitu pesan neneknya. Dan kata Mas Anies, semakin jauh dari rumah, semakin takut melanggar aturan orang tua; ibu dan neneknya," sebut UAS.
Mantan dosen UIN Suska Riau itu lalu menuliskan jika kata Anies, "Saya sejak kecil sudah sering dibawa dalam kehidupan orang tua Saya, Saya sering diajak mengajar dan rapat oleh Kakek, Nenek, Ibu, dan Bapak. Keadaan itu membuat Saya tahu banyak hal yang tidak biasa diketahui anak-anak seusia Anies. Sekaligus membiasakan Saya biasa bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang."
Ketika ditawarkan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, Anies meminta restu ibunya, kalau ibunya restu, Anies maju. Kalau tidak restu, Anies tidak maju dan Alhamdulillah ibunya setuju.
Kata UAS, Anies dalam bahasa Arab diantara artinya: sahabat, mudah berinteraksi, dan kelembutan. Jika nanti jadi presiden, sifat itu kata Anies "Kalau kemarin ada, insya Allah ke depan tetap ada."
"Kesempatan jam 07.00-13.00 di tanggal 14 Februari 2024 hanya Enam jam. Tapi menentukan lima tahun perjalanan bangsa. Ikut sertalah dalam memilih dan jadilah pemilih yang rasional. Bandingkan kesiapan semua calon dan bandingkan gagasan-gagasannya, setuju, pilih" pesan Anies di akhir berbincang bersama UAS.
UAS pun berpesan kepada jamaah, "Nanti 14 Februari 2024, mari berdoa, agar selamat dari bisikan setan dan serangan fajar. Jangan ambil uangnya. Dan jangan lupa sarapan pagi, agar kuat mencobloskan paku untuk memilih pasangan calon yang terbaik."
Lebih lanjut, dalam unggahan itu disebutkan dialog santai kemudian ditutup dengan makan durian dengan lemang dan sesi foto serta bertukar cinderamata. UAS pun bersyukur lantaran Anies beserta keluarga berkenan menginap di rumahnya.
Setelah itu, subuhnya, UAS melakukan salat dan zikir bersama Anies dan santriwati.
Tak lupa, UAS menghadiahkan buku zikir dan doa yang UAS susun sekaligus jelaskan cara mengamalkan zikir dan dalil-dalil zikir dan doa yang tertera dalam buku UAS.