SKK Migas: Kelola Gas Bumi Butuh Kolaborasi Dan Integrasi dari Hulu ke Hilir

Dalam satu dekade terakhir, lebih dari 50 persen penemuan sumur eksplorasi lebih banyak berupa gas dan rata-rata 70 persen POD merupakan pengembangan lapangan gas

Tasmalinda
Rabu, 06 Desember 2023 | 17:58 WIB
SKK Migas: Kelola Gas Bumi Butuh Kolaborasi Dan Integrasi dari Hulu ke Hilir
Ilustrasi SKK Migas. SKK Migas: Kelola Gas Bumi Butuh Kolaborasi Dan Integrasi dari Hulu ke Hilir (Dok: SKK Migas)

SuaraRiau.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan kolaborasi dan integrasi menjadi komponen utama untuk mengoptimalkan pengelolaan gas bumi Indonesia.

Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Rayendra Sidik saat diskusi media "Tata Kelola dan Optimalisasi Gas Bumi Indonesia" di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu, menyampaikan di masa depan, gas bumi menjadi salah satu sumber energi strategis bagi Indonesia.

Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dan integrasi antara hulu, midstream dan hilir serta seluruh pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan gas bumi Indonesia.

Menurut Rayendra, potensi gas bumi Indonesia hingga 2035 mampu memenuhi kebutuhan gas bumi. Hal tersebut dapat terpenuhi dari berbagai proyek eksisting, plan of development (POD) lapangan baru dan kegiatan eksplorasi.

Baca Juga:Gibran Segera Kampanye di Riau, Sapa Milenial Pekanbaru dan Warga Rokan Hulu

"Dalam satu dekade terakhir, lebih dari 50 persen penemuan sumur eksplorasi lebih banyak berupa gas dan rata-rata 70 persen POD merupakan pengembangan lapangan gas," katanya.

Bahkan tahun ini, lanjut dia, giant discovery di North Ganal (Kalimantan Timur) yang tercatat sebagai nomor ketiga dunia adalah gas sehingga ke depannya semakin banyak proyek gas sehingga industri pengguna gas harus disiapkan," kata dia.

Rayendra menyampaikan untuk meningkatkan optimalisasi gas bumi Indonesia, SKK Migas memiliki strategi push and pull.

Strategi pull adalah strategi komersial yang bertujuan untuk mengembangkan demand lebih mendekat kepada pasokan, yaitu dengan pengembangan sektor Petrokimia terutama wilayah timur Indonesia dan pengembangan smelter.

Melansir ANTARA, strategi push adalah strategi komersial yang bertujuan untuk mengembangkan moda transportasi sehingga pemenuhan kebutuhan gas bumi dari supply menuju demand eksisting dapat berjalan.

Baca Juga:Desa Tanjung Punak Binaan PHR Raih Juara I Apresiasi Desa Wisata Riau

Ia menambahkan pembangunan infrastruktur pendukung gas perlu dikembangkan mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Papua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini