Simak, Doa Dan Anjuran Saat Hujan Turun Sesuai Sunah Rosulullah

Makna kalimat,liannahu hadts ahd bi rabbihi,pada hadits di atas,menurut Imam al-Nawawi

Tasmalinda
Rabu, 06 Desember 2023 | 14:59 WIB
Simak, Doa Dan Anjuran Saat Hujan Turun Sesuai Sunah Rosulullah
Ilustrasi hujan. Simak, Doa dan Kebiasaan Rosullulah SAW Saat Hujan Turun (Freepik)

SuaraRiau.id - Hampir seluruh wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan. Pada musim hujan ini, ada amalan sekaligus doa yang kerap dibaca Rosullah sebagai bentuk spritual atas rahmat hujan.

Doa yang dipanjatkan juga bukan hanya sebagai bentuk syukur namun juga harapan agar terhindar dari bencana seperti banjir dan longsor yang akan mengakibatkan rumah rusak, makanan terbatas seingga penyakit yang mengintai.

Melansir website NU, sejumlah riwayat menyebutkan saaat hendak terjadi hujan, Rasulullah membaca sejumlah doa. Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi (450-520 H) merangkum riwayat-riwayat tersebut dalam kitabnya, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu.

Rasulullah membuka atau menyingkap bajunya ketika hujan turun.

Baca Juga:Promosikan Situs Judi Online, Dua YouTuber di Sumsel Ditangkap

Imam Abu Bakr al-Thurthusyi mencatat:

“Diriwayatkan (Imam) Muslim dalam Kitab Shahihnya, dan (Imam) Abu Dawud, dari Anas, ia berkata:

“Nabi ketika melihat hujan, beliau membuka bajunya.” (Riwayat lain dari Imam) Abu Dawud, (Anas) bekata: “Nabi menyingkap pakaiannya hingga terkena guyuran hujan.”

Kami berkata: “Ya Rasulullah, kenapa tuan berbuat seperti ini?” Rasulullah menjawab:

“Karena hujan merupakan rahmat yang diberikan Allah” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002, h. 170).

Baca Juga:Pria di Sumsel Habisi Nyawa 2 Wanita Gegara Kesal dengan Hubungan Sesama Jenis

Makna kalimat, “liannahu hadîts ‘ahd bi rabbihi,” pada hadits di atas, menurut Imam al-Nawawi adalah:

“Maknanya, sesungguhnya hujan adalah rahmat, yaitu rahmat yang baru saja Allah ta’ala ciptakan, kemudian Rasulullah bertabarruk (mengambil berkah) dengan hujan tersebut. Hadits ini merupakan dalil untuk pendapat ashab syafi’iyyah (mazhab syafi’i) bahwa sesungguhnya disunahhkan di saat awal (turunnya) hujan untuk membuka (pakaian) selain aurat hingga terkena air hujan” (Imam Yahya bin Syarraf al-Nawawi, Shahîh Muslim bi Syarh al-Nawawi, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilimiyyah, 2017, juz 3, h. 173). 

Doa Rasulullah ketika melihat awan hitam yang kelam (mendung tebal). Beliau akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa berikut ini (HR. Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi):

“Diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra. sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap: “Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ” (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini).” Dan ketika turun hujan, beliau berucap: “Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 170-171)

Ketiga, riwayat yang menjelaskan adab seorang mukmin ketika melihat atau menjumpai angin besar agar angin tersebut tidak menjadi bencana dan malapetaka. Berikut haditsnya (HR. Imam Abu Dawud, Imam al-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad):

“Dari Sayyidina Abu Hurairah ra. beliau berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda: ‘Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 171)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini