SuaraRiau.id - Media sosial diramaikan dengan video viral aksi seorang pria nampak emosi di depan sebuah toko di Duri Bengkalis.
Ternyata, pria berseragam biru mengaku dari SPSI ini meminta dilibatkan dalam bongkar muat truk di toko tersebut.
Bapak-bapak itu meminta buruh bongkar truk itu menggunakan jasa mereka. Namun, pemilik toko menolak lantaran pihak truk telah membawa tim untuk bongkar muat.
Dalam unggahan Instagram @kabarnegri, Kamis (23/11/2023), nampak lelaki paruh baya itu mengancam pemilik toko untuk memanggil preman untuk menggeruduk toko itu.
Pemilik toko pun mengatakan, pihaknya berhak menentukan pekerja yang akan melakukan bongkar muat di tokonya. Namun, pria itu ngotot pihaknya juga berhak melakukan bongkar muat di toko tersebut.
Bahkan, oknum serikat pekerja mengaku telah melaporkan pemilik toko ke pihak kepolisian. Tak hanya itu, ia mengaku telah memberikan setoran kepada aparat yakni Kapolsek.
Sesuai prediksi netizen, pria yang disebut bernama Zahrizal, Ketua SPSI setempat membuat klarifikasi dan meminta maaf atas tindakannya.
Hal ini diunggah oleh akun @lokerriau1.info, Kamis (23/11/2023).
Pada video itu, dirinya meminta maaf lantaran mengaku telah memberikan setoran ke pihak Polsek Mandau. Dia menyebut hal itu tidak benar, bahwa dirinya tidak pernah memberi setoran yang dimaksud.
Dirinya juga meminta maaf atas tindakan dan videonya yang viral, sehingga meresahkan pemilik toko dan seluruh pelaku usaha di Kota Duri.
Sejumlah warganet tampak kesal dengan aksi Zahrizal yang viral di media sosial tersebut.
"Dah lama yg kayak gini ni, kita punya kuli angkut pun mereka tetap minta, gk dikasih ribut, dilapor jg gk selesai, cobalah cek dikomplek2 pergudangan, pasti kejadiannya kayak gini, masih ingat bentrok dijl riau ujung kemarin? Ya orang2 ini," tulisnya di kolom komentar.
"Meresahkan memang, dari zaman sepeda ontel sampai mobil listrik masih ada aja praktek seperti ini," sebut netizen.
Warganet lainnya kecewa dengan sanksi yang diterima Zahrizal yang hanya membuat video klarifikasi dan meminta maaf.
"Gtu aja trusss, bikin ulah trus selesai minta maaf, enak kali di negeri konoha ini ya," tulis warganet.
"Aduh... Malah ujung2nya dikenakan minta maaf..... Kalo seperti ini sangsinya tidak akan membuat jera pelaku2 yang lain.... Harusnya ada pelaku seperti ini langsung dijebloskan ke penjara," sahut yang lain.