SuaraRiau.id - Kilang minyak Pertamina Dumai meledak pada Sabtu (1/4/2023) malam. Peristiwa tersebut membuat sejumlah rumah warga dan rumah ibadah hingga sekolah mengalami kerusakan.
Menurut Wali Kota Dumai Paisal, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap bangunan yang terdampak ledakan kilang minyak Pertamina Dumai itu.
"Dan hari ini perwakilan yang kita tunjuk akan melakukan inventaris rumah-rumah pribadi, rumah ibadah dan sekolah," kata Paisal dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu, (2/4/2023).
Dia menyebut hingga kini ada lima orang korban terluka yang telah terdata sejauh ini.
"Korban fisik hanya 5 orang pekerja PT KPI dan sudah dalam keadaan baik. Untuk korban masyarakat tidak ada hanya rumah pribadi, rumah ibadah dan sekolah. Namun, untuk jumlah pasti kita masih melakukan Inventaris," jelas Wali Kota Paisal.
Ia mengungkapkan bahwa saat dirinya turun ke lokasi, masyarakat sempat panik khususnya yang berbatasan dengan ring 1.
"Sempat terjadi demo di depan kilang dari masyarakat untuk minta berjumpa dengan manajemen Pertamina. Kami dengan Kapolres, Dandim dan seluruh anggota termasuk Satpol PP melakukan pendekatan secara emosional. Dan kita langsung membentuk perwakilan dari masyarakat untuk meninjau langsung ke TKP," terangnya.
Lebih kurang 1,5 jam terjadi kesepakatan dengan masyarakat. Kemudian, sekira pukul 01.20 WIB dini hari forkopimda dan yang bertugas di lapangan pun bubar.
Pasca kejadian itu, lokasi pun langsung disterilkan oleh pihak kepolisian untuk dilakukan olah TKP. Sedangkan, rumah warga, tempat ibadah, dan sekolah tidak dipasang garis polisi.