SuaraRiau.id - Aksi dugaan pengeroyokan mahasiswa yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum mahasiswa terjadi di Rektorat Universitas Riau (Unri) pada Senin (20/2/2023) sekitar pukul 10.40 WIB.
Korban berinisial RMN menderita luka dengan pendarahan pada pelipis. Tak hanya itu, ia mengaku mengalami muntah-muntah hingga mengeluarkan darah.
Korban RMN merupakan mahasiswa FISIP Unri yang juga pendamping kasus pelecehan seksual di kampus tersebut. Ia mengungkap kronologi hingga dirinya dianiaya sejumlah orang diduga mahasiswa.
Awalnya, ada beberapa massa aksi memakai jas almamater melakukan demonstrasi menuntut pembatalan pelantikan wakil-wakil Dekan Unri di rektorat.
Massa demo yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Ilmu Pemerintahan FISIP tersebut sempat memecahkan pintu masuk gedung Rektorat Unri.
RMN pada saat yang sama memasuki gedung rektorat melalui pintu yang berbeda untuk melakukan audiensi dengan Rektor Unri Sri Indarti terkait pelaporan korban oleh dosen nonaktif soal pencemaran nama baik.
Namun, RMN mendadak dikejar oleh massa unjuk rasa yang berada di rektorat tersebut hingga terjadilah pengeroyokan.
"Ada sekitar 7-10 orang (yang mengeroyok)," ujar RMN saat dihubungi, Selasa (21/2/2023) sore.
RMN menyebut mengenal salah satu orang yang melakukan pemukulan pertama terhadap dirinya. Oknum mahasiswa tersebut diketahui pernah dilaporkannya terkait kasus kekerasan seksual.
Sebelum pemukulan, oknum mahasiswa Unri itu sempat menanyakan apa maksud kedatangan RMN ke Rektorat Unri. Tak lama dugaan aksi pengeroyokan terjadi.
Menurut RMN, ia sempat dikejar massa aksi hingga ke salah satu ruangan di rektorat.
"Penganiayaan itu terjadi dua kali sebelum saya diamankan sekuriti," ujarnya.
RMN mengaku kejadian dugaan pengeroyokan tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Tampan Pekanbaru pada Senin (20/2/2023).