Oknum Ustaz 'Grepe-grepe' Siswi MTs Siak di Dalam Bus Akhirnya Ditangkap

"Tersangka sudah diamankan di Mapolres Siak untuk tindakan lebih lanjut," tuturnya.

Eko Faizin
Kamis, 01 Desember 2022 | 08:43 WIB
Oknum Ustaz 'Grepe-grepe' Siswi MTs Siak di Dalam Bus Akhirnya Ditangkap
Ilustrasi pelecehan seksual anak di bawah umur oleh oknum ustaz. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Polres Siak akhirnya mengamankan terduga pelaku tindak pidana pencabulan terhadap siswi MTs di Siak pada Selasa (29/11/2022).

Tersangka merupakan oknum ustaz dan sempat menghebohkan publik lantaran disebut melakukan tindak asusila terhadap anak di bawah umur saat berada dalam bus.

Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja melalui Kasat Reskrim Iptu Tony Prawira tak menampik perihal penangkapan seorang oknum ustaz terkait dugaan perihal cabul.

"Benar, kami amankan salah seorang ustad terkait dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur," ungkap Kasat Reskrim Polres Siak AKP Tony Prawira.

Dijelaskan Tony, perilaku tak terpuji itu terjadi saat rombongan sekolah tempat korban menuntut ilmu melakukan Fieldtrip ke Sumatera Barat (Sumbar).

"Diperjalanan pulang setibanya di Kecamatan Tualang, pelaku melakukan aksi cabul terhadap korban yang berstatus pelajar," jelas Tony.

Hal itu bermula, lanjut Tony, dari laporan keluarga korban yang tidak terima atas apa yang dialami anaknya yang diduga telah dilecehkan oleh seorang oknum uatad sehingga berujung laporan resmi masuk ke Polres Siak.

“Menindak lanjuti laporan tersebut, Satreskrim Polres Siak melalui Unit PPA langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” lanjutnya.

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, kata Tony lebih jauh, pada Selasa (29/11) sekira pukul 17.30 WIB hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik menetapkan oknum ustaz inisial ZM menjadi tersangka.

"Oknum ustaz tersebut di tetapkan tersangka atas dugaan tidak pidana pencabulan anak di bawah umur," beber Tony.

Menyandang status tersangka oknum ustaz saat ini diamankan di Mapolres Siak untuk mempertanggungjawabkan perbuatan tidak terpuji itu.

"Tersangka sudah diamankan di Mapolres Siak untuk tindakan lebih lanjut," tuturnya.

Saat ini, personel Polwan Unit PPA Polres Siak juga melakukan pendampingan terhadap korban untuk memulihkan psikologi.

"Saat ini personil Polwan Unit PPA Polres Siak melakukan Trauma Healing terhadap korban dengan mendatangi langsung korban tersebut di kediamannya agar bisa memulihkan psikologi korban," tutup Tony.

LAMR Siak kutuk tindakan oknum ustaz
Lembaga Adat Melayu atau LAM Riau Siak menggelar rapat pertemuan awal dengan tokoh adat terkait adanya laporan issu pelecehan seksual anak di bawah umur di Kabupaten Siak Senin (28/11/2022) pagi di gedung LAM.

Terduga korban yang masih di bawah umur merupakan salah seorang siswi MTs di Siak. Peristiwa tak terpuji itu dilakukan oleh seorang oknum ustaz saat melakukan study tour di Bukittinggi, Sumbar.

Diketahui dalam kasus tersebut terduga pelaku tidak hanya melakukan tindak pidana pelecehan seksual namun juga melakukan tindakan pengancaman kepada korban.

Terkait kasus tersebut LAM Riau Siak akan menunggu tanggapan dari Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak dan menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib. Namun pihak LAMR akan tetap mengawal jalannya proses hukum itu.

"Kami dari Lembaga Adat menyerahkan kepada pihak berwajib, namun kami juga tetap mengawal jalannya proses hukum tersebut," ujarnya.

LAM Riau juga berharap, agar penegak hukum bergerak cepat untuk mengusut kasus ini dan segera membuktikan kebenarannya.

"Kita minta kepada penegak hukum untuk bergerak cepat dan menangkap pelaku pelecehan tersebut, agar tidak ada lagi korban baru serta mengurangi keresahan masyarakat terkait pelecehan seksual ini," ucap Makmur.

Senada juga disampaikan Tokoh Masyarakat Siak Hamdan Saili, menurutnya, kasus ini harus ditangani segera, bila perlu diperioritaskan dari kasus yang lainnya.

"Ini harus cepat ditangani, sebab keluarga korban sudah membuat laporan. Bila perlu fokuskan terhadap penanganan kasusnya, biar tidak menimbulkan fitnah menfitnah," terang Hamdan Saili.

Sebelumnya diberitakan, oknum ustaz di Siak kembali menjadi sorotan lantaran perilakunya yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang siswi MTs di Siak, Riau.

Diketahui, oknum ustaz tersebut merupakan salah satu staff di Kantor Urusan Agama (KUA) di Kabupaten Siak.

Aksi oknum ustaz bejat tersebut mulanya terungkap saat orang tua korban pelecehan yang tak terima dengan apa yang menimpa anaknya tersebut.

Dikatakan salah seorang keluarga korban, aksi tercela oknum itu dilakukan pada 16 November 2022 saat para siswa dan siswi MTs melakukan studi tour ke Bukittinggi, Sumatera Barat.

Dalam acara studi tour tersebut, sang ustaz menjadi tour guide sekaligus pemilik bus yang dicarter oleh pihak sekolah.

Saat itu, pihak sekolah menyewa bus milik ustaz sebanyak dua unit untuk membawa 80 orang siswa dan siswi.

Kepada awak media keluarga korban bercerita saat para rombongan tiba di Bukittinggi oknum ustaz itu sudah mulai melakukan pendekatan secara inten dan nempel ke korban.

Di situ, lanjut keluarga korban, oknum ustaz belum sepenuhnya melancarkan aksi genitnya tetapi korban sudah merasa risih

Dikatakannya, pada malam harinya sekitar pukul 11.00 sedang berada di dalam bus, saat itulah aksi tercela dilakukan hingga pukul 4.00 subuh.

"Saat itu korban tengah duduk berdua dengan temannya, tiba-tiba si ustaz datang duduk menyempil di sela-sela bangku bus yang notabene hanya untuk dua orang," kata keluarga korban yang tak ingin identitasnya disebutkan.

Oknum ustaz itu, lebih jauh dikatakan, awalnya mengaku numpang duduk karena sudah tak ada lagi bangku kosong. Lama kelamaan si ustaz mulai menjamah si korban secara perlahan-perlahan, satu tangan si ustaz mulai menggenggam tangan si korban dan satunya lagi mulai mulai meraba di sekitar area dada.

"Anak itu sampai takut dan tak bisa buat apa-apa, bahkan tidak tidur karena menepis tangan jahat si ustaz yang mencoba meraba-raba. Sekarang anak itu trauma," kenang keluarga korban sembari menangis dan geram mengenang kondisi itu.

Ia juga menceritakan oknum ustaz tersebut sempat mengambil smartphone milik korban agar korban tak mengirim pesan kemana pun.

"Bahkan anak kami mulutnya ditutup," ucap keluarga korban lagi.

Saat ini, pihak keluarga korban sudah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak sekolah. Namun, pihak sekolah menyarankan untuk menempuh jalan damai dan secara kekeluargaan.

Akan tetapi pihak keluarga korban sudah marah dan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian resort (Polres) Siak didampingi kuasa hukum.

Tak sampai disitu, keluarga korban juga mengadukan peristiwa ini kepada salah satu anggota DPRD Siak, Azmi.

Mendengar informasi tersebut, sontak Azmi geram dan menyayangkan sikap yang dibuat pihak sekolah. Menurut Azmi, hal tersebut dianggap telah mencoreng dan menginjak harga diri keluarga besarnya. Sebab, korban merupakan keponakan dari anggota DPRD tersebut.

"Saya sangat kecewa dan kesal sekali terhadap pihak sekolah MTs itu. Kenapa seolah-olah ini disepelekan dan menganggap hal kecil. Pihak sekolah teledor dalam hal ini, kegiatan mereka itu seharusnya dipenuhi tanggungjawab besar karena melibatkan anak-anak orang. Kalau begini dimana tanggungjawab mereka. Saya mendukung dan mendorong penuh kasus ini biarlah pihak kepolisian yang memproses agar terlihat siapa benar dan salah di mata hukum," kecamnya.

Sementara itu, oknum ustaz yang disebut sebut itu menampik isu yang beredar. Ia mengklarifikasi bahwa sedikitpun dia tidak berniat melecehkan siapapun, saat itu memang kondisinya tak ada tempat untuk duduk dan ia berinisiatif untuk mengambil tempat di dekat korban dan temannya, dan ia malah mengaku tak kenal dengan korban sehingga hal itu tidak mungkin terjadi seperti yang dituduhkan.

"Saya memang ada terpegang tangannya tapi bukan saya yang duluan, dia tertidur dan kemudian entah dia ngigau tiba-tiba memegang tangan saya seperti kekasihnya. Lalu saya pergi," ucap sang ustaz.

Ia pun menyangkal isu beredar tentang dirinya yang meraba-raba area dada korban. Ia menyampikan hanya sebatas memegang tangan.

"Demi Tuhan tidak terbesit niat saya untuk melakukan itu, saya mungkin yang salah tetapi tidak seperti kabar yang beredar di masyarakat," ujarnya.

Kapolres Siak menyampaikan bahwa adanya laporan terkait dugaan pelecehan terhadap anak di bawah umur pada siswi MTs di Siak yang diduga dilakukan oleh oknum ustaz.

"Sudah dilaporkan di Polres tadi malam kejadiannya pada November 2022," ungkap Kapolres Siak Ronal Sumaja melalui pesan Whatsapp, Kamis (24/11/2022).

Disampaikan Kapolres Ronal, pihaknya juga akan bergerak cepat untuk mengungkap kebenaran kasus tersebut.

Kontributor : Alfat Handri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini