Kesaksian WNI soal Tragedi Halloween Itaewon: Orang Desak-desakan, Gencet-gencetan Jalannya

Patricia sudah merasakan desak-desakan saat baru sampai di subway station Itaewon.

Eko Faizin
Minggu, 30 Oktober 2022 | 16:53 WIB
Kesaksian WNI soal Tragedi Halloween Itaewon: Orang Desak-desakan, Gencet-gencetan Jalannya
Tim penyelamat bekerja di lokasi di mana puluhan orang terluka akibat terinjak-injak saat festival Halloween. [Antara]

SuaraRiau.id - Pesta Halloween di pusat hiburan malam Itaewon, Seoul, Korea Selatan berubah jadi tragedi maut pada Sabtu (29/10/2022) malam waktu setempat.

Setidaknya 151 orang dikabarkan tewas sementara ratusan yang lain mengalami luka-luka akibat tergencet berdesak-desakan.

Seorang WNI menceritakan detik-detik terjadinya tragedi Halloween Itaewon tersebut. Ia menuturkan dirinya menjadi salah satu korban desak-desakan saat itu.

Tragedi pesta halloween Itaewon Korea Selatan. (Foto: AFP)
Tragedi pesta halloween Itaewon Korea Selatan. (Foto: AFP)

Adalah Patricia Febriola yang merupakan mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di Korea Selatan. Dia ikut merasakan bagaimana suasana mencekam dalam Tragedi Itaewon.

Patricia sudah merasakan desak-desakan saat baru sampai di subway station Itaewon.

“Ada subway station Itaewon gitu, semua orang desak-desakan gitu jadi pada gencet-gencetan gitu jalannya,” tuturnya dikutip Hops.id--jaringan Suara.com melalui YouTube Liputan6 pada Minggu (30/10/2022).

“Di situ aku juga kegencet sebenernya, bahkan aku tuh kegencet sampai udah dititik aku tuh udah gak nginjek lantai jalanan itu loh, bener-bener udah separah itu,” sambung Patricia.

Bersyukur, Patricia dan teman-temannya berhasil keluar dan mengevakuasi diri dari kerumunan dan singgah di sebuah cafe.

Mahasiswi Indonesia itu sangat lega ketika berhasil keluar dari kerumunan, ia bisa bernafas dengan tenang dan tidak panik terkepung orang dari berbagai arah.

Menurut kesaksiannya, ia melihat dari cafe suasana di Itaewon sangat mencekam. Perempatan jalan utama pun sampai macet tak bergerak.

Mobil-mobil tidak bisa jalan, transportasi umum seperti bus juga tidak bisa lewat. Orang-orang nyebrang dengan sembarangan.

Suasana makin mencekam ketika sirene mobil ambulans mulai datang, satu per satu tandu dibawa keluar untuk mengevakuasi korban yang tergeletak lemas di pinggir jalan.

Patricia melihat beberapa orang sedang melakukan bantuan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation), ambulans sudah datang pergi tak terhitung.

Menurut penuturan mahasiswi Indonesia itu, semenjak pandemi, pemerintah Korea Selatan memang menutup akses festival berbentuk apapun, termasuk Halloween Itaewon.

Tahun 2022 menjadi puncak membludaknya orang untuk ikut merayakan festival Halloween di Itaewon, sampai menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

Sampai dengan artikel ini dibuat, korban tewas sudah mencapai 151 orang. Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol bahkan sampai ikut turun meninjau lokasi kejadian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini