SuaraRiau.id - Harga CPO (crude palm oil) atau minyak kelapa sawit meroket di bursa Malaysia untuk kontrak November 2022 melesat 1,93% secara point-to-point (ptp).
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja mengungkapkan selain CPO, harga minyak kedelai juga naik sebesar 0,85 persen.
"Sejatinya, karakteristik CPO yakni kerap dipengaruhi oleh laju harga minyak saingan seperti minyak kedelai. Harga minyak kedelai di Dalian ditutup naik 0,85%, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade berakhir naik 0,12%," ujar Defris pada Selasa (30/8/2022).
Melansir pernyataan Fitch Solutions, Defris melihat akan ada penurunan pada persediaan CPO Indonesia dari sebelumnya yang sempat membengkak.
Selain itu, dari sisi permintaan, India dan China diproyeksikan akan meningkatkan permintaannya pada CPO hingga di akhir 2022.
"Sementara itu dari Indonesia, pemerintah telah memperpanjang kebijakan pembebasan pungutan untuk ekspor minyak sawit hingga 31 Oktober 2022," ujar Defris.
Sebelumnya, pemerintah telah membebaskan pungutan ekspor CPO pada 15 Juli hingga 31 Agustus 2022, tapi kemudian kembali memperpanjang durasi kebijakannya.
"Kebijakan pemerintah Indonesia tentunya sangat berpengaruh terhadap pergerakan CPO dunia karena Indonesia merupakan eksportir terbesar di dunia," tegas dia.
