SuaraRiau.id - Kasus perjudian berhasil diungkap jajaran Polresta Barelang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) baru-baru ini.
Judi yang berhasil terungkap kepolisian adalah modus gelanggang permainan (gelper) dan toto gelap (togel).
Judi gelper di Warung Tami, Ruli Teluk Bakau Nomor 91, RT 03/RW 09 Kelurahan Batu Besar, Nongsa menjadi kasus pertama yang berhasil terungkap.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan gelper itu digerebek pada Rabu (3/8/2022) lalu, sekira pukul 22.30 WIB.
Lima pelaku turut diamankan dalam penggerebekan gelper tersebut. Mustamin pemilik warung, seorang wanita berinisial SA selalu wasit. Ada juga pelaku lain berinisial PP, P dan AZ sebagai pemain.
"Kita juga amankan barang bukti uang tunai pemain Rp 70 ribu, uang wasit dari tangan wasit Rp 770 ribu, master mesin Pokemon dan Kingkong, buku catatan, dan kunci mesin gelper," kata Nugroho dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (18/8/2022).
Pengungkapan kedua kasus perjudian tersebut berdasarkan hasil laporan warga sekitar yang resah dengan aktivitas perjudian tersebut.
Nugroho mengatakan, permainan gelper sebenarnya memiliki izin dari Dinas Pariwisata.
"Tapi bukan perjudian, melainkan permainan ketangkasan. Selain itu, tak boleh ada transaksi keuangan," kata dia.
Namun, lokasi yang diamankan pihaknya ini tidak memiliki izin dan ditemukan terjadi transaksi keuangan langsung.
Kasus perjudian kedua yang diungkap Satreskrim Polresta Barelang adalah togel di depan Kantor BRI Jodoh, Batuampar, Batam. Lokasi itu digerebek sekitar pukul 22:30 WIB, Rabu (17/8/2022).
"Dua orang berhasil kita amankan, I (31) merupakan bandar judi dan A (22) merupakan pemain," kata Nugroho.
Barang bukti yang turut diamankan yakni satu buku catatan nomor togel, kertas tanda tangan nomor togel, satu unit hp Nokia senter berwarna hitam dan uang tunai Rp 769 ribu.
Menurut pengakuan bandar togel, ia meraup keuntungan kurang lebih Rp 1 juta per hari. "Kalau kita hitung berarti kurang lebih Rp 30 juta per bulan," katanya.
Para pelaku dijerat pasal 303 jo 303 BIS KUHPidana dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun.
Kapolresta Barelang mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bermaian judi, jika nanti ditemukan akan ditindak pihaknya.
"Ini merupakan tindak lanjut Kapolri melaui Kapolda Kepri. Jika ditemukan adanya unsur atau lokasi perjudian di Polresta Barelang, masyarakat atau pihak-pihak yang ada niat, berhentilah! Jika kita temui, akan kita tindak," tutupnya.