Harga TBS Makin Moncer, Petani Sawit di Siak Sudah Berani Angsur Beli Pupuk

Dikatakan Dwi saat ini petani sawit mulai senang pasalnya harga TBS atau tandan buah segar pelan-pelan berangsur naik.

Eko Faizin
Kamis, 11 Agustus 2022 | 14:12 WIB
Harga TBS Makin Moncer, Petani Sawit di Siak Sudah Berani Angsur Beli Pupuk
Ilustrasi harga sawit. [Istimewa]

SuaraRiau.id - Senyum tampak dari raut muka Dwi Handoko (33) salah seorang petani kelapa sawit di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.

Dikatakan Dwi saat ini petani sawit mulai senang pasalnya harga TBS atau tandan buah segar pelan-pelan berangsur naik.

"Harga makin naik, mudah-mudahan bisa membuat petani sawit sejahtera," kata Dwi Handoko kepada Suara.com, Rabu (11/8/2022).

Naiknya harga sawit, sebut Wibowo membuat sejumlah rekan petani lainnya bisa memulai untuk merawat kebun sawit miliknya.

Diakui Dwi, sapaan akrabnya, beberapa bulan terakhir ia terpaksa membiarkan kebunnya tidak dipupuk dan tidak membersihkan rumput dengan diracun pestisida.

"Dengan harga sekarang dah bisa berangsur beli pupuk dan pestisida lah. Mudah-mudahan harga naik terus dan tidak turun mendadak," kata Dia.

Disampaikan Dwi, saat ini harga sawit ditingkat petani diharga sebesar Rp1.440 oleh toke sawit di tempat ia tinggal.

"Minggu kemarin Rp1.200 sekarang sudah Rp1.440 sawit petani dibeli. Jadi dah bisalah kami pesan pupuk," jelasnya.

Hal senada disampaikan Abdul Rauf petani asal Kecamatan Sungai Apit.

Disebutkannya harga ditempatnya juga mengalami kenaikan meski berangsur.

Kini, harga sawit ditingkat petani Kecamatan Sungai Apit dihargai Rp1.200.

"Alhamdulillah berangsur naik sekarang. Meski pelan tapi sudah mulai membaik harga sawit di petani," kata Abdul Rauf.

Lebih lanjut, Rauf mengakui jarak yang jauh dari pabrik kelapa sawit menjadi salah satu penyebab perbedaan harga petani sawit di Sungai Apit dengan kecamatan lainnya di Siak.

"Sungai Apit kan Kecamatan Paling ujung dan jauh jaraknya dari pabrik, wajarlah agak beda sedikit dengan harga petani lainnya," jelas Rauf.

Kendati demikian, dengan harga saat ini Rauf bersyukur karena ia sudah mulai bisa mengangsur untuk membeli pupuk untuk merawat kebunnya.

"Harga saat ini dah bisa angsur beli pupuk. Kalau harga sebelumnya usahkan untuk merawat kebun, untuk makan aja pas pasan," tuturnya.

Kontributor : Alfat Handri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini