Asosiasi Wisata Riau Soroti Oknum Sopir Taksi Bandara Pekanbaru Peras Penumpang

Menurut Dede, wisatawan merupakan aspek penting terdukungnya pariwisata di daerah.

Eko Faizin
Senin, 08 Agustus 2022 | 14:04 WIB
Asosiasi Wisata Riau Soroti Oknum Sopir Taksi Bandara Pekanbaru Peras Penumpang
Tangkapan layar video oknum sopir taksi diduga peras penumpang Bandara Pekanbaru. [Instagram]

SuaraRiau.id - Kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oknum sopir Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru terhadap penumpang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Meski kasus tersebut berujung damai, namun kejadian itu tentu saja mengundang perhatian dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Riau.

Ketua ASITA, Dede Firmansyah menyebutkan bahwa kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi terutama bagi daerah yang mengunggulkan sektor pariwisata.

Menurut Dede, wisatawan merupakan aspek penting terdukungnya pariwisata di daerah.

"Harus ada kesadaran dari masyarakat tempat wisata. Masyarakat harus tahu bahwa mereka butuh wisatawan karena mereka adalah tamu dan tentu tamu itu harus dimuliakan," ujarnya kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (7/8/2022).

Dede menyebutkan beberapa contoh daerah wisata, seperti Yogyakarta, Bandung, dan Bali, merupakan contoh daerah yang ramah akan wisatawan.

Ia menyatakan seharusnya, Riau bisa mencontoh cara daerah wisata tersebut menyambut pelancong.

"Di sana wisatawan cukup dihargai karena masyarakatnya butuh wisatawannya. Dan hal ini juga harusnya ada di mana pun, di kota mana pun, begitu di Kota Pekanbaru atau Riau," sebutnya.

Melihat kondisi yang ada, Dede, yang juga merupakan pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang pariwisata menyebut bahwa tindak tegas dari penegak hukum harus diadakan guna mencegah peristiwa yang sama kembali terulang.

"Tindak tegas harus diambil seperti ini, harus diupayakan pihak aparat. Karena biar ada efek jera bagi oknum-oknum yang buat ketidaknyamanan bagi wisatawan, " ujarnya

Dede juga mengimbau mulai dari pihak strategis seperti Pemprov Riau harus serius menangani kasus premanisme seperti ini. Karena menurutnya, permasalahan ini menyangkut marwah daerah. .

"Kalau hal ini masih terus terjadi ya, jadi bisa jadi tercap kota kita (Pekanbaru tidak ramah wisatawan, red)," ungkapnya.

Sebelumnya, aksi premanisme ini ramai diperbincangkan setelah akun Instagram @bramadity mengunggah beberapa potongan video kejadian tersebut berlangsung pada Jumat, 4 Juli 2022.

Dalam kotak deskripsi unggahannya, dijelaskan @bramadity, bahwa para oknum menuduhnya melakukan pelanggaran. Namun ketika dimintai penjelasan, para oknum berkelit tidak dapat menjelaskan peraturan yang dilanggar oleh @bramadity dan timnya.

Tak berselang kemudian, pelancong dari Aceh itu sempat mengira dirinya akan diarahkan menuju kantor Angkasa Pura. Namun menurut pengakuannya, ia dan tim malah dibawa ke lokasi yang diduga tempat berkumpulnya para taksi bandara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini