Dengan hasil 3 ton, lanjut mawan, petani sawit bisa menghasilkan Rp6.000.000 kotor dalam sebulan.
"Itu kalau buah banyak, dan Rp6 juta tersebut dipotong dengan upah panen per ton nya Rp300.000 dan dipotong beli pupuk," bebernya.
Namun, lebih jauh kata Mawan, para petani sawit saat ini lebih memilih tidak memupuk kebun sawitnya dikarenakan harga pupuk yang sangat mahal.
"Kami petani sawit dihadapkan dengan pilihan memupuk sawit atau keluarga tidak makan karena harga pupuk mahal sekali sedangkan harga sawit sangat murah. Jadi kami saat ini memilih untuk tidak memupuk sawit saja," sebutnya.
Ia berharap, pemerintah kabupaten hingga ke pusat benar-benar dapat mengurusi terkait harga kelapa sawit dan persoalan pupuk.
"Tolonglah pemerintah urus betul harga sawit ini, jangan datang ke masyarakat saat pemilu saja," jelas Mawan.
Kontributor : Alfat Handri