SuaraRiau.id - Seorang nasabah sebuah bank kehilangan uang sebesar Rp1.114.000.000 lantaran membuka tautan yang diterimanya melalui aplikasi pesan singkat.
Peristiwa ini terjadi di Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) dan diunggah dalam sebuah video yang dibagi dalam 3 slides oleh akun Instagram @infominang, Rabu (8/6/2022).
Pada video tersebut terlihat seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tengah membuat laporan kehilangan tersebut.
Sang istri tampak menangis dan sesekali berusaha menelepon.
"1 M uang saya. Habis gitu aja," ujarnya saat ditanya petugas.
Pada slide ke dua, sang suami terlihat memeluk istrinya yang sedang menangis lantaran peristiwa yang mereka alami tersebut.
Perekam video menjelaskan, korban mendapat sebuah tautan melalui pesan aplikasi. Saat tautan tersebut dibuka, korban diminta untuk mengikuti sejumlah instruksi.
"Phising tu kayak link, dikirim ke kita, terus kan kita klik link itu. Lalu kita masukkan password kita, terus otomatis (saldo) masuk ke rekening mereka. Jadi mereka tahu sandi kita, berapa uang kita disana. Mereka tahu," terangnya.
Dirinya menambahkan, pelaku kerap mengatas namakan sebuah bank. Namun tentu saja link tersebut tidak benar-benar dari bank yang dimaksud.
Korban menjelaskan, pelaku mengatakan ada perubahan transaksi. Sehingga saldo korban akan dipotong setiap bulannya sebesar Rp150 Ribu.
"Di WA, ada perubahan transaksi. Mau tetap atau diubah. Transaksi gak transaksi dipotong Rp150 ribu per bulan. Saya jarang transaksi ya lebih baik jangan dipotong," terang korban.
Dirinya ikut menangis lantaran tak kuat harus kehilangan uang dalam jumlah besar tersebut.
"Bantu saya Bu kalau bisa, Bu," ujarnya.
Dalam kolom caption, pengunggah video menjelaskan korban hanya mampu menyelamatkan saldo sejumlah Rp14 Juta saja.
"Uang 1M 114 juta Lenyap setelah mendapat pesan berupa Link dan mengikuti petunjuk dari link tersebut. Uang yang berhasil diselamatkan atau tersisa hanya 14 juta," tulisnya.
Peristiwa ini menjadi perhatian sejumlah warganet. Banyak warganet yang mendoakan agar korban kembali menerima uangnya. Salah satunya disampaikan @rom*** di kolom komentar.
"Semoga bisa dikembalikan, soalnya perpindahan uang itukan bisa di cek pihak bank, dan bank pun bisa blokir selagi belum ditarik/ga dikirim keluar dah. kalo tarik pun bisa di cek," imbuh pemilik akun @fre***.
"Ya Allah....Semoga uangnya siBapak dpt kembali atau diberi jalan keluar terbaik Amiiin..... Dijaman digital yg mningkat pesat ini udah saatnya pihak bank lebih meningkatkan keamanan IT u nasabah, krena tidak smua org melek/mengerti perkembangan digital," tulisnya.
Sejumlah warganet menaku pernah mendapat pesan singkat serupa, meski tak sampai menjadi korban. Salah satunya disampaikan pemililk akun @ser*** di kolom komentar.
"Ih saya juga dapat SMS itu mah.. awalnya saya ganggu balik.. habis tu dia tanya mau kebijakan yang mana saya bilang aja terserah mas aja.. saya ngk butuh transaksi transaksi langsung dia sendiri yang blokir saya. sabar ya ibu, semoga Allah ganti lebih baik lagi," tulisnya.
"Saya juga dapat WA seperti itu. Persis kata-katanya," imbuh warganet dengan akun @wal***.