Pantau Kenaikan Air Laut, Alat Dipasang Dekat Gunung Anak Krakatau

Dwikorita mengatakan pemasangan alat tersebut dipasang di Pulau Rakata.

Eko Faizin
Jum'at, 29 April 2022 | 04:36 WIB
Pantau Kenaikan Air Laut, Alat Dipasang Dekat Gunung Anak Krakatau
Erupsi Gunung Anak Krakatau

SuaraRiau.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pemerintah akan memasang alat pemantau kenaikan tinggi muka air laut di posisi dekat Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Jumat (29/4/2022).

Dwikorita mengatakan pemasangan alat tersebut dipasang di Pulau Rakata. Hal tersebut ia ungkapkan dalam konferensi pers "Kesiapsiagaan Menuju Mudik Aman dan Mudik Sehat" diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (28/4/2022) malam.

"Mohon doa, Insya Allah besok BMKG bersama Kominfo dan PVMBG dan Telkomsel atau BAKTI akan memasang peralatan untuk memonitor apabila terjadi kenaikan muka air laut pada posisi terdekat dengan Gunung Anak Krakatau, yaitu di lokasi Pulau Rakata," ujar Dwikorita dikutip dari Antara, Jumat (29/4/2022).

Dia menjelaskan alasan mengapa hingga saat ini belum terpasang alat tersebut, lantaran tidak ada sinyal komunikasi. Sehingga peralatan yang terpasang tidak dapat mengirimkan data.

BMKG pun telah melakukan gladi posko dengan Pemerintah Daerah di wilayah Selat Sunda, dan pihak terkait, misalnya, ASDP Kementerian Perhubungan, dan pihak lainnya.

"Gladi posko adalah kesiapsiagaan apabila terjadi peningkatan erupsi dan peningkatan potensi terjadinya tsunami, sehingga diharapkan pihak berwenang, pengelola penyeberangan, pengelola pariwisata itu sudah terampil untuk upaya evakuasi, meskipun saat ini relatif aman, tidak membahayakan dengan melemah-nya aktivitas Gunung Anak Krakatau," tutur dia.

BMKG menyatakan potensi tsunami dari erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) menurun. Secara visual, hanya lelehan lava yang masuk ke laut dan tidak ada eksposur sama sekali, sehingga potensi tsunami menurun.

Mengingat erupsi GAK fluktuatif, maka BMKG bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memonitor perkembangan erupsi dan potensi terjadinya tsunami. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak