SuaraRiau.id - Will Smith menampar Chris Rock di ajang malam penghargaan Piala Oscar 2022 beberapa hari lalu.
Will Smith melakukan hal tersebut setelah sang komedian membuat lelucon tentang istri Smith, Jada Pinkett Smith, yang mengalami kerontokan rambut tersebut.
“Jada, aku mencintaimu. 'G.I. Jane 2,' tidak sabar untuk melihatnya," kata Rock, mengacu pada film 1997 "G.I. Jane,” yang menampilkan Demi Moore dengan kepala dicukur.
Pinkett Smith baru-baru ini mencukur habis rambutnya karena, seperti yang dia jelaskan dalam video Instagram pada bulan Desember, dia "berjuang dengan alopecia."
Apa itu alopesia?
Menurut dokter kulit bersertifikat di Mount Sinai di New York City, dr Angela Lamb, alopecia adalah istilah luas yang mengacu pada segala bentuk kerontokan rambut.
Mengutip The New York Times pada Selasa (29/3/2022), penyebab alopecia bisa banyak. Beberapa orang--terutama pria--kehilangan rambut kulit kepala seiring bertambahnya usia.
Hal itu, kata Lamb, karena perubahan hormon yang dikenal sebagai androgen dan itu dianggap sebagai bentuk alopecia.
Jenis kerontokan rambut yang umum di komunitas kulit hitam adalah traksi alopecia, yang terjadi ketika rambut ditarik terlalu lama.
Alopecia juga bisa disebabkan oleh sistem kekebalan mereka mulai menyerang folikel rambut mereka dalam apa yang dikenal sebagai alopecia autoimun.
Bentuk autoimun alopecia dapat disebabkan oleh discoid lupus erythematosus, yang dapat menyebabkan luka dan jaringan parut pada wajah dan kulit kepala. Central centrifugal cicatricial alopecia adalah kondisi lain yang berhubungan dengan kekebalan yang menyebabkan jaringan parut pada kulit kepala dan kerontokan rambut permanen.
C.C.C.A. hampir secara eksklusif muncul di antara wanita kulit hitam antara usia 30 dan 55, dan penelitian menunjukkan itu mungkin menimpa sebanyak 15 persen wanita tersebut.
Bentuk umum lain dari alopecia autoimun adalah alopecia areata. Ketika orang berbicara tentang alopecia, mereka sering mengacu pada jenis ini, yang mempengaruhi satu dari setiap 500 hingga 1.000 orang di Amerika Serikat.
Sementara dokter kulit di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania, dr George Cotsarelis menjelaskan bahwa tidak jelas jenis alopecia yang dimiliki Pinkett Smith, tetapi penampilannya menunjukkan bahwa itu adalah alopecia areata.
Kapan, mengapa dan bagaimana alopecia areata terjadi?
Dokter Lamb menyatakan bahwa alopecia areata dapat muncul pada masa kanak-kanak, remaja atau dewasa.
Orang yang memiliki kondisi tersebut cenderung kehilangan rambut dalam gumpalan, katanya, menyebabkan bintik-bintik botak bulat.
(Kata “areata” mengacu pada sifat kerontokan rambut yang tidak merata; ketika seseorang kehilangan semua rambut di kulit kepalanya, itu disebut alopecia totalis, dan ketika mereka kehilangan semua rambut di tubuhnya, itu disebut alopecia universalis.)
"Beberapa orang dengan alopecia areata kehilangan sebagian rambut hanya di kulit kepala mereka, sementara yang lain kehilangannya di tempat lain di tubuh mereka juga," ujar Lamb.
Sementara itu, Cotsarelis mengungkapkan bahwa lebih dari separuh waktu, rambut yang rontok akan tumbuh kembali dalam waktu satu tahun.
Tetapi seringkali, berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian, orang-orang juga mengalami kebotakan lainnya.
"Tidak jelas apa yang menyebabkan alopecia areata, tetapi Dr. Lamb mencatat bahwa itu dapat memiliki komponen genetik. Jika orang tua memiliki alopecia areata, misalnya, anak mereka memiliki kemungkinan satu hingga 10 persen untuk mengembangkannya juga, katanya. Alopecia areata juga dapat dipicu oleh peristiwa stres dan kekurangan nutrisi, seperti kekurangan zat besi," ungkap Cotsarelis.
Dokter mendiagnosis alopecia areata dengan mengambil biopsi kulit kepala dan kemudian mengirimkannya ke ahli patologi yang mempelajari sel-sel kulit di bawah mikroskop untuk menentukan apa yang mungkin menyebabkan kerontokan rambut.
"Orang dengan alopecia areata lebih mungkin dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi untuk mengembangkan kondisi terkait juga, seperti penyakit tiroid, diabetes, alergi dan asma," terang dia.
Bagaimana pengobatan alopecia areata?
Lamb menyebut bahwa beberapa obat dapat mengatasi alopecia areata, tetapi beberapa perawatan tidak efektif untuk beberapa orang.
Jadi pasien mungkin perlu mencoba beberapa pendekatan sebelum memutuskan sesuatu yang berhasil. Kabar baiknya adalah bahwa dengan alopecia areata
“Rambut Anda selalu memiliki kemampuan untuk tumbuh kembali jika Anda menghilangkan peradangan,” ulas dr Cotsarelis.
Salah satu pengobatan yang umum adalah penyuntikan obat anti-inflamasi seperti steroid langsung ke bagian kulit kepala yang terkena untuk menghentikan tubuh menyerang folikel rambut, kata Dr. Lamb.
Suntikan ini dapat diberikan setiap bulan dan dapat menyebabkan efek samping seperti perubahan warna kulit atau lesung pipit kecil. Beberapa orang juga menggunakan perawatan kortikosteroid topikal, seperti betametason valerat.
"Obat lain yang baru-baru ini mulai digunakan oleh dokter adalah antibodi monoklonal yang disebut dupilumab, obat yang telah lama digunakan untuk mengobati asma dan eksim," tutur Lamb.
Ia menegaskan, dupilumab dapat disuntikkan ke paha atau lengan setiap dua minggu sekali dan jarang menyebabkan efek samping yang serius.
"Beberapa dokter telah mulai mengobati kondisi tersebut dengan obat-obatan oral seperti tofacitinib dan baricitinib, yang disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati rheumatoid arthritis, tetapi juga telah terbukti membantu mengatasi kerontokan rambut," jelas Cotsarelis.
Tetapi obat oral ini dapat memiliki efek samping yang serius, katanya, meningkatkan risiko pembekuan darah dan limfoma, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk efek jangka panjangnya.
"Terkadang, alopecia areata bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi umumnya, tidak ada obatnya," kata Dokter Lamb. (Antara)