SuaraRiau.id - Riau bakal mendapat jatah minyak goreng dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Hal itu seiring kelangkaan yang terjadi dalam tiga pekan terakhir ini.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Riau M Taufiq OH mengatakan bahwa Kemendag menjanjikan kuota 2.000 ton minyak goreng per minggu.
"Kita sudah koordinasi dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri melalui zoom meeting bahwa sudah dibagi jatahnya, untuk di Riau kita mendapat kuota 2.000 ton per minggu minyak curah dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)," ujar Taufiq dikutip dari Antara, Rabu (16/3/2022).
Menurutnya, kini memang terjadi kekosongan minyak goreng curah di pedagang, kalaupun masih ada itu stok lama, namun lebih banyak yang tidak ada.
"Jadi tadi sudah kita sampaikan ke pedagang bahwa Kementerian Perdagangan itu untuk minyak goreng curah ada program dari pemerintah nanti akan digelontorkan," katanya.
Sedangkan untuk penyusunan penentuan distributor diserahkan ke Disperindag Riau. Karena itu, pihaknya koordinasi dengan Disperindag kabupaten/kota se-Riau.
"Terkait kebijakan itu kita sudah jalan dan memulai distribusinya, untuk tangki minyak goreng curah ini ada di Dumai, perusahaan yang ditunjuk kementerian itu PT RNI dan PT PPI untuk distributornya," paparnya.
Lebih lanjut Taufiq menyampaikan, jika pihaknya sudah komunikasi dengan PT PPI, bahwa hari ini mereka sudah mengirim satu tangki minyak goreng ke Pekanbaru.
"Hari ini sudah dikirim satu tangki minyak goreng curah ke Pekanbaru. Kemudian untuk mekanisme pendistribusian, nanti distributor lokal akan koordinasi dengan distributor yang ditunjuk oleh kementerian untuk masing-masing kabupaten kota. Namun kita ada sedikit kendala masalah pendistribusiannya, tapi ini sudah kita koordinasikan dengan aparat setempat," ujarnya.
Untuk pengawasan, dia mengakui tim sudah melakukan pengecekan ke pasar seperti di Pasar Cik Puan, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Kemudian dilanjutkan di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru dan distributor minyak goreng di Pergudangan Angkasa II Pekanbaru.
"Tadi informasi dari pedagang, memang minyak goreng kemasan premium dan sederhana bervariasi. Ada yang mengatakan sudah tiga hari dan seminggu tidak ada. Namun ada juga yang mengatakan tadi malam ada masuk dengan jumlah tertentu, namun tadi pagi langsung habis hitungan jam," katanya.
Kata dia, sebenarnya minyak goreng kemasan premium informasi dari distributor tidak ada pengurangan.
"Hanya saja, begitu barang masuk langsung habis, kondisi ini sudah terjadi beberapa minggu lalu. Barang ada namun tingkat konsumtif tinggi," ungkapnya.
Taufiq menyatakan, untuk antisipasi kelangkaan minyak goreng jelang puasa dan lebaran, solusinya sudah ada minyak goreng curah dari Kemendag, dan itu jumlahnya tidak terbatas. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat jangan panic buying.
"Jadi tinggal kecepatan kita mendistribusikan minyak goreng curah ini. Artinya kalau seandainya 2.000 ton sebelum satu Minggu sudah habis, nanti kita akan komunikasi dengan distributor untuk menambah lagi. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan premium, kita juga akan koordinasi terus dengan distributor, agar pendistribusian jangan sampai putus," jelas dia. (Antara)