Crazy Rich Indra Kenz Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Binomo Besok

Mudah-mudahan Kamis (24/2/2022), maksimal Jumat (28/2/2022) kami akan panggil IK (Indra Kenz) sebagai saksi, ujarnya.

Eko Faizin
Rabu, 23 Februari 2022 | 19:18 WIB
Crazy Rich Indra Kenz Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Binomo Besok
Indra Kenz [Instagram/@indrakenz]

SuaraRiau.id - Bareskrim Polri menjadwalkan kembali pemanggilan crazy rich Indra Kenz terkait kasus dugaan penipuan investasi bodong aplikasi trading binary option Binomo pada Kamis (24/2/2022).

“Penyidik menginformasikan pemanggilan IK (Indra Kenz) sebagai saksi hari Kamis tanggal 24 Februari 2022,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dikutip dari Antara, Rabu (23/2/2022).

Penyidik telah menaikkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan, Jumat (18/2/2022). Kemudian secara paralel melakukan pemeriksaan kepada para saksi, di antaranya saksi korban dijadwalkan Senin (21/2) dan Selasa (22/2/2022).

Crazy Rich Medan, Indra Kenz [instagram]
Crazy Rich Medan, Indra Kenz [instagram]

Setelah pemeriksaan saksi korban, penyidik menjadwalkan pemeriksaan saksi ahli Rabu (23/2/2022), yang terdiri atas saksi ahli informasi dan transaksi elektronik (ITE), saksi dari Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Satgas Waspada Investasi (SWI).

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dir Tipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan setelah pemeriksaan saksi korban dan sejumlah ahli, penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap terlapor Indra Kenz, selaku afiliator yang mempromosikan Binomo.

“Mudah-mudahan Kamis (24/2/2022), maksimal Jumat (28/2/2022) kami akan panggil IK (Indra Kenz) sebagai saksi,” ujarnya.

Selain pemeriksaan terhadap Indra Kenz, lanjut Whisnu, penyidikan akan memeriksa platform Binomo, untuk mengetahui siapa yang mengendalikan.

“Karena yang mengetahui platform Binomo itu sendiri adalah saudara IK yang terlapor itu,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan saksi terlapor, penyidik segera melakukan gelar perkara untuk ditingkat statusnya dari saksi menjadi tersangka.

Dalam menetapkan ini, lanjut Whisnu, penyidik bekerja secara profesional mengacu pada KUHAP dan peraturan Kapolri tentang bagaimana seorang dapat ditingkatkan dari saksi menjadi tersangka, minimal ada dua alat bukti yang sah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini