Maura Magnalia Sempat Ngobrol dengan sang Ayah sebelum Ditemukan Terkapar di Meja Makan

Nurul Arifin dan Mayong menjelaskan kronologi meninggalnya sang putri sulung, Maura Magnalia.

Eko Faizin
Selasa, 25 Januari 2022 | 16:53 WIB
Maura Magnalia Sempat Ngobrol dengan sang Ayah sebelum Ditemukan Terkapar di Meja Makan
Maura Magnalia. [Instagram/evilheat]

Nurul Arifin menjelaskan bahwa buku yang disiapkan putri sulungnya itu berisi tentang penggambaran diri Maura. Menurut Nurul, Maura merupakan sosok yang antimainstream.

"Dia selalu bicara apa yang dikerjakan. Belum dapat penerbit karena bukunya kontroversial," kata Nurul.

"Dia kan anaknya nyetrik, semalam saja dengerin lagu metal yang ibu belum pernah denger sebelumnya. Menurut dia itu sosial demokrat," sambungnya.

"Dia kan belajar S2 di Sydney University tentang social culture, kebudayaan masa kini yang nerobos segala macam. Dia berminat dengan hal seperti itu," tambah Mayong.

Sementara itu, Lucky yang merupakan salah satu sahabat Maura menambahkan, Maura menuangkan seluruh pengalaman hidupnya dengan jujur di buku tersebut.

"Basically, pengalaman hidupnya dia, baik buruknya, itu sejujurnya diutarakan di situ tanpa berlebihan," kata dia.

Di mata Nurul Arifin sebagai ibu, Maura merupakan anak yang cantik dan sangat cerdas, serta eksentrik.

"Maura anak yang sangat cantik, sangat baik, sangat cerdas. Mungkin karena cerdasnya itu dia menjadi eksentrik," ujar Nurul. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini