Perjuangan Nelayan Danau Zamrud, Jaga Konservasi Alam di Tanah Petro Dollar

Selain menangkap ikan, Muis yang sudah 30 tahun jadi nelayan di Danau Zamrud juga berikhtiar membantu menjaga konservasi alam.

Eko Faizin
Selasa, 14 Desember 2021 | 15:34 WIB
Perjuangan Nelayan Danau Zamrud, Jaga Konservasi Alam di Tanah Petro Dollar
Nelayan danau Zamrud, Muis (59) saat mengayuh perahu pompong ditemani seekor burung bangau putih yang dinamai Siti.[Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

"Kegiatan operasi migas dimulai Caltex pada masa itu, dan BOB saat ini. Hari ini produksi migas ada sekitar 4000an barrel oil per day. Produksi di sana masih oke, 194 sumur dari total 400 sumur BOB," ungkapnya.

Dalam menjaga harmonisasi ekspolrasi migas dan alam ini, Nazarudin mengungkapkan bahwa pihaknya punya komitmen kuat melestarikan lingkungan.

"Masuk kawasan itu saja mesti ada surat izin memasuki kawasan konservasi (Simaksi). Jalur satu-satunya lewat gerbang BOB. Soal menjaga konservasi, kami mempunyai perjanjian dengan BBKSDA, kami juga akan menandatangani pengelolaan TN Zamrud secara kolaboratif demi potensi besar untuk kemakmuran rakyat," tuturnya.

Menurut Nazarudin, jauh sebelum ditetapkan kawasan TN Zamrud sebagai suaka margasatwa, sumur-sumur itu sudah digali. Saat ini, ada potensi sebesar 226 juta berrel oil per day yang sebenarnya masih terkandung dari kawasan tersebut.

"Ada potensi sebesar 226 juta BOPD saat ini. Tapi untuk diketahui, saat ini kita menunjung tinggi asas kelestarian dan regulasi. Sumur-sumur (yang ada) itu sudah dibor sebelum ditetapkannya kawasan suaka marga satwa," kata Nazaruddin.

Wilayah Zamrud, ada zona suaka margasatwa dan konservasi danau. Di zona ini, flora dan fauna asli dipertahankan.

Hal ini menjadi komitmen BOB sesuai semangat pioner konservasi penemu Lapangan Zamrud, Julius Tahija yang tinggi terhadap lingkungan hidup dalam operasinya, termasuk dalam penerapan teknologi yang ramah lingkungan.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini