SuaraRiau.id - Warga yang berada di sekitar Perkebunan Kelapa Sawit Desa Sering Kecamatan/Kabupaten Pelalawan digemparkan dengan penemuan sosok mayat laki-laki dalam sebuah parit pada Selasa (28/9/2021).
Korban berinisial DPG tersebut diduga bunuh diri lantaran persoalan yang membelitnya. Dugaan tersebut berdasarkan petunjuk secarik kertas bertuliskan Game Over yang ditemukan di kamar korban.
Selain itu, dari kamar korban juga ditemukan petunjuk mengarah akan perbuatan bunuh diri, adalah buku tabungan beserta ATM dan nomor PIN.
Dikutip dari Riaulink.com-jaringan Suara.com, Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko melalui Kasat Reskrim AKP Narsy Masry mengungkapkan, korban berinisial DPG tersebut masih berusia 19 tahun.
Baca Juga:Tangkap Pelaku Penggelapan Truk, Polisi Lepaskan Tembakan
Dalam identitas KTP, dia tercatat sebagai warga Sektor Pelalawan RT 011 RW 004 Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Pelalawan. Sedangkan pada alamat lainnya tertulis SP7 RT 006 RW 007 Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak.
Narsy mengemukakan, DPG ditemukan di dalam parit kebun sawit miliknya. Saat ditemukan, terikat sebilah dodos berukuran dua meter di bagian kaki. Kemudian pada telapak kaki sebelah kanan terdapat tulisan DPG.
Berdasarkan keterangan saksi kepada petugas, korban meninggalkan rumah pada Minggu (26/9/2021) tanpa diketahui oleh pihak keluarga ke mana tujuannya. Korban ternyata tidak kunjung pulang ke rumah. Akhirnya, pihak keluarga menghubungi kerabat lain, dan teman dekat korban.
"Hingga korban ditemukan pada hari Selasa tanggal 28 September 2021 sekitar jam 08.00 oleh pihak keluarga dan teman korban dan langsung menghubungi pihak Kepolisian," ujarnya.
Menurut keterangan saksi, korban merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Dia menjadi tulang punggung keluarga setelah kedua orang tuanya sakit.
Baca Juga:Usai Tangkap Ayam untuk Dijual, Pria Asal Nglipar Ditemukan Gantung Diri
"Korban memiliki permasalahan keluarga, sehingga korban tidak sanggup untuk menanggung beban keluarga. Bahkan, korban meninggalkan tulisan di kertas yang bertuliskan GAME OVER, buku tabungan beserta ATM dan nomor PIN yang berada di dalam kamarnya," jelas Kasat.
Pihak keluarga pun keberatan jika mayat korban diautopsi. Hingga akhirnya, keluarga korban membuat pernyataan penolakan untuk autopsi dan menerima bahwa kejadian ini sebagai musibah.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.