SuaraRiau.id - Warga Kampung Tuah Indrapura, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak digegerkan dengan ditemukannya jejak yang diduga bekas tapak harimau di kebun sawit tak jauh dari pemukiman warga.
Penemuan jejak harimau tak berselang usai geger harimau yang menerkam seorang warga Teluk Lanus beberapa waktu lalu.
Diketahui, seorang remaja di daerah tersebut tewas mengenaskan akibat diterkam satwa dilindungi itu. Beberapa hari kemudian, harimau yang diduga menerkam warga berhasil ditangkap.
Namun, kehebohan terkait harimau sumatera muncul lagi setelah ditemukannya jejak yang diduga milik 'si belang' di wilayah Siak. Diketahui, jarak antara Bungaraya dan Teluk Lanus sekitar 100 Km.
Jejak harimau di daerah Bungaraya itupun secara cepat tersebar di grup WhatsApp.
"Disampaikan kepada seluruh masyarakat dusun Jatimulya yang mempunyai lahan sawit atau bekerja di lahan sawit perbatasan antara Jatimulya, Srimersing atau Jatimulya, Tuah Indrapura atau yang mempunyai hobi mancing di hutan agar kiranya untuk berhati-hati karena tadi malam dalam musyawarah dusun se-kecamatan diinformasikan oleh kepala Dusun Tuah Indrapura/ paket D 4 saat sekarang ini ada binatang buas harimau yang sedang berkeliaran, mohon informasikan juga kepada sanak saudara yang mempunyai kebun disana agar lebih hati-hati, ini sudah dilaporkan ke pihak kecamatan agar dapat dilaporkan ke dinas terkait," isi pesan yang beredar di grup Whatsapp.
Penghulu Kampung Tuah Indrapura, Samingan tak menampik perihal itu. Ia bersama warga lainnya sempat menyisir perkebunan milik warganya yang dilintasi harimau.
Alhasil, kata Samingan, Ia yang juga didampingi Bhabinkamtibmas menemukan sebuah jejak diduga jejak harimau di kebun warga yang hanya berjarak satu kilometer dari pemukiman.
"Karena heboh di grup WA saya dan pak babhinkamtibmas beserta warga menyisir lokasi yang disebut-sebut ada kemunculan seekor harimau. Dalam penyisiran tersebut kami memang menemukan jejak yang diduga itu jejak harimau. Dan itu tidak jauh dari pemukiman warga," jelas Samingan.
Atas kondisi itu, Samingan tak ingin ada korban. Ia mengimbau kepada warganya untuk waspada jika berpergian ke kebun dan jika ingin pergi memancing.
"Saya berharap masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terkait masalah ini. Bagi yang mau memanen ataupun yang memiliki hobi memancing dan lainnya supaya lebih berhati-hati," pinta Samingan.
Kondisi yang membuat warga cemas tersebut, tak membuat Camat Bungaraya, Amin Soimin buka suara. Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp dan telfon seluler, Amin Soimin memilih diam tidak angkat bicara.
Sementara itu, Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati mengaku belum mendapatkan informasi tentang adanya kemunculan harimau lagi di Siak.
"Belum ada kami dapat informasi bang, malah ini baru dengarnya. Coba ke call center nya. Tapi terimakasih informasinya," kata Dian Indriati, Senin (13/9/2021) pagi.
Untuk diketahui, sebelumnya harimau yang diduga memangsa seorang remaja Kampung Teluk Lanus ditangkap pada Rabu (8/9/2021).
Harimau sumatera yang diperkirakan berusia 3 tahun tersebut masuk kandang jebak yang dipasang tim BBKSDA Riau.
Meski sudah dievakuasi, namun warga Teluk Lanus masih menanti kepastian tentang jumlah harimau yang masih berkeliaran di tempat mereka tinggal.
Ada kekhawatiran dari warga tentang jumlah harimau sumatera itu lebih dari satu yang kerap menampakkan diri di seputaran kampung.
"Kami berharap ada dilakukan pendataan terkait jumlah terhadap harimau yang ada di kampung ini," ungkap Kaur Pemerintahan Kampung Teluk Lanus, Kenang, Kamis (9/9/2021).
Disampaikan Kenang, dalam beberapa waktu terakhir sudah lima ekor kambing milik warga yang disantap oleh harimau.
Sementara itu, lanjutnya, jarak dari ditangkapnya harimau oleh BBKSDA yang diduga memangsa remaja inisial MAN itu jaraknya cukup jauh dari wilayah perkampungan.
"Sementara di kampung kami ini beberapa kali ada penampakan harimau itu, bahkan sampai memangsa hewan ternak. Apakah itu harimau yang sama atau bagaimana. Maka dari itu penting pendataannya," kata dia.
Jujur saja, kata Kenang lebih jauh, Ia bersama warga Teluk Lanus lainnya masih khawatir meski satu ekor harimau sudah berhasil ditangkap.
"Jadi kami ingin pihak BBKSDA dapat memastikan yang ditangkap itu harimau yang sama atau harimau yang berbeda. Sebab kami di sini resah dan belum tenang meski harimau sudah masuk perangkap,” ungkapnya.
Kendati demikian, warga sangat mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim BBKSDA yang turun ke lokasi dan berhasil menangkap seekor harimau dengan upaya yang luar biasa.
Selanjutnya, harimau tersebut akan dilakukan observasi dan pengobatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
BBKSDA Riau mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi.
Kontributor : Alfat Handri