BBKSDA Riau Evakuasi Kaesang dan Dodo di Inhu, Begini Kronologinya

Diketahui, kedua gajah tersebut disepakati diberi nama Kaesang dan Dodo.

Eko Faizin
Senin, 23 Agustus 2021 | 15:33 WIB
BBKSDA Riau Evakuasi Kaesang dan Dodo di Inhu, Begini Kronologinya
Dua gajah sumatera di kawasan hutan Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu dievakuasi BBKSDA Riau. [Dok BBKSDA Riau]

SuaraRiau.id - BBKSDA Riau bersama tim gabungan kemudian melakukan translokasi dan evakusi terhadap dua gajah sumatera di kawasan hutan Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu.

Kepala Bidang BBKSDA Wilayah I Andri Hansen Siregar menjelaskan, proses evakuasi dilakukan selama tiga hari, sejak Rabu sampai Jumat kemarin.

“Proses translokasi yang kami rencanakan berhasil terhadap dua ekor gajah liar tersebut diketahui masih remaja berjenis kelamin jantan,” jelas Hansen, Minggu (23/8/2021).

Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dua gajah tersebut telah merusak kebun warga di sekitar Kecamatan Peranap tepatnya di Kelurahan Peranap dan Desa Semelinang Darat.

“Sebelumnya kami mendapat laporan dua gajah itu muncul selama kurang satu bulan,” ucap Hansen.

Diketahui, kedua gajah tersebut disepakati diberi nama Kaesang dan Dodo.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya sebelumnya telah beberapa kali melakukan upaya penggiringan ke habitat, namun belum berhasil.

“Langkah translokasi ini karena kami juga menemukan beberapa barang yang diduga mengancam hidup gajah liar ini,” ungkap Hansen.

Menurutnya, pelaksanaan translokasi dilakukan sejak Rabu (18/8/2021) memobilisasi seluruh tim ke lokasi dibantu 3 gajah latih PLG Minas (Bangkin, Indah dan Yopi).

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, tim gabungan terlebih dahulu melakukan koordinasi dan sosialisasi kegiatan kepada pihak pemerintah daerah maupun aparat setempat dilakukan.

“Untuk meminimalisir kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan. Kami terlebih dahulu menggelar rapat bersama Camat Peranap, Lurah Peranap, Kades Semelinang Darat, Baturijal, Kapolsek Peranap; Danramil 05 Peranap serta tokoh masyarakat,” sebut Hansen.

Usai menggelar rapat, pada Kamis (19/8/2021) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, tim medis dan tim evakuasi bersama gajah latih yang diberangkatkan pun tiba di lokasi.

Langkah translokasi berhasil sekitar pukul 20.00 WIB, dan tim gabungan langsung melakukan tindakan evakuasi.

“Penangkapan dua gajah itu berhasil dilakukan berhasil sekitar pukul 24.00 WIB,” ucap Hansen.

Dari lokasi, selanjutnya dihari Jumat (20/8/2021) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari, tim gabungan langsung melakukan translokasi Gajah liar menuju kawasan Taman Nasional Teso Nillo (TNTN).

Kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB, bersama Gajah latih dua Gajah liar tersebut telah tiba di lokasi pelepasliaran, yang berada di kawasan TNTN.

“Saat ini dua gajah liar itu telah dilepasliarkan dan bergabung dengan kelompoknya yang berada pada salah satu kantong gajah yang ada di Provinsi Riau,” tutur Hansen.

Hansen tak lupa menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama melakukan upaya evakuasi dan translokasi.

“Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Kecamatan Peranap dan sekitarnya yang telah kondusif serta tidak anarkhis terhadap satwa Gajah sumatera,” jelas Hansen.

Dalam proses evakuasi tersebut, tim gabungan terdiri dari BBKSDA Riau, Balai TNTN, Polsek Peranap, Koramil 05 Peranap, aparat Kecamatan Peranap, Yayasan TNTN, dan beberapa perusahaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak