Mahasiswi di Riau Tertipu Arisan Online, Uang Dibawa Kabur Teman Dekat

FK dijanjikan akan mendapatkan uang arisan online sebesar Rp 1 juta tiap pekannya sesuai dengan nomor urut.

Eko Faizin
Sabtu, 31 Juli 2021 | 16:34 WIB
Mahasiswi di Riau Tertipu Arisan Online, Uang Dibawa Kabur Teman Dekat
Ilustrasi uang arisan online. [Unsplash.com/Mufid Majnun]

SuaraRiau.id - Seorang mahasiswi di Riau menjadi korban penipuan arisan online yang dibuat oleh teman dekatnya sendiri.

Mahasiswi berinisial FK tersebut kuliah di Universitas Islam Riau (UIR). Rekannya yang diduga menipu merupakan admin arisan online dengan inisial IFN (22).

FK menceritakan bahwa pelaku IFN awalnya mengajaknya untuk ikut arisan online dengan iuran setiap minggunya Rp 50 ribu.

FK dijanjikan akan mendapatkan uang arisan online sebesar Rp 1 juta tiap pekannya sesuai dengan nomor urut. Namun, pada saat jatuh jadwal FK harus menang arisan, IFN tidak dapat dihubungi.

Keadaan tersebut sontak membuat FK cemas dan mencari-cari keberadaan IFN untuk meminta kejelasan uang arisan yang belum juga diterimanya sampai berminggu-minggu.

"Saya tidak curiga ke sana (ditipu) karena saya juga selalu transfer ke rekening IFN untuk uang arisan. Waktu itu jadwal saya menang di nomor 16, dan kita ada 20 orang yang ikut arisan ini. Untuk uang adminnya Rp 20 ribu. Tapi saya pasrah ajalah mau gimana, intinya saya kapok," jelas FK saat ditemui di kosnya dilansir dari Antara, Sabtu (31/7/2021).

FK mengaku pada saat ikut arisan tidak memiliki kecurigaan apapun terhadap IFN karena merupakan teman dekatnya sendiri walaupun tidak satu kampus.

FK mengatakan orang-orang yang ikut arisan online ini tidak saling mengenal, melainkan hanya dipertemukan dalam satu grup WhatsApp.

"Jadi mungkin sangat gampanglah untuk kabur atau tidak bertanggung jawab," tutur FK yang sudah dua bulan lebih ikut arisan itu.

Hingga saat ini keberadaan IFN tidak diketahui teman-teman kampusnya. FK yang selalu mencoba mendatangi kampus IFN dan menghubunginya namun hasilnya nihil dan bahkan nomor WhatsApp-nya juga telah diblokir oleh IFN.

Kejadian ini tidak dilaporkan ke polisi oleh FK dan keempat korban lainnya, mengingat jumlah uang yang mereka terima hanya Rp 1 juta.

Namun sampai saat ini FK yang merupakan korban penipuan arisan online masih bertanya-tanya alasan IFN menghilang dan susah dihubungi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini