Mbah Slamet, Masinis Tragedi Bintaro yang Kini Jualan Rokok buat Sambung Hidup

Kecelakaan kereta api tersebut bermula dari kesalahpahaman kepala stasiun Serpong yang memberangkatkan KA 225 dengan tujuan Jakarta Kota.

Eko Faizin
Jum'at, 30 Juli 2021 | 10:05 WIB
Mbah Slamet, Masinis Tragedi Bintaro yang Kini Jualan Rokok buat Sambung Hidup
Slamet Suradio, masinis Tragedi Bintaro 1987. [YouTube Kisah Tanah Jawa]

Tak hanya dipecat dari jabatannya sebagai masinis pada tahun 1994, bahkan Nomor Induk Pegawai Perkereta apiannya dicabut pada 1996 oleh Departemen Perhubungan Indonesia.

Slamet juga dipaksa untuk menandatangani surat pengakuan bahwa ia tetap menjalankan kereta tanpa intruksi dari PPKA.

Slamet menolak ajuan yang terus menghampirinya, namun ia justru mendapatkan ancaman dari pihak kepolisian.

Dilansir dari akun YouTube Kisah Tanah Jawa, Slamet menegaskan bahwa ia mengatakan berangkat sendiri itu bohong.

“Jadi kalau ada orang mengatakan berangkat sendiri itu bohong, apa untungnya saya memberangkatkan kereta sendiri,” ujar pria kelahiran tahun 1939 tersebut dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com.

Setelah menunggu beberapa saat, Slamet akhirnya memberangkatkan kereta sesuai instruksi. Saat perjalanan, Slamet tidak merasa khawatir karena tidak menerima sinyal apapun.

Tidak disangka, alangkah terkejutnya dari arah berlawanan tampak KA 220 dari stasiun Kebayoran. Hal ini membuat Slamet tanpa berpikir panjang langsung menarik rem bahaya.

“Saya terus narik rem bahaya, ternyata gagal, tidak bisa berhenti, tetep terjadi tabrakan,” katanya.

Slamet juga tidak mendapatkan uang pensiun. Untuk menyambung hidupnya, ia kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dengan berjualan rokok di dekat stasiun Kutuarjo.

Tidak hanya kehilangan pekerjaan, sang istri juga memutuskan untuk meninggalkannya meskipun proses persidangan masih berjalan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini