SuaraRiau.id - Sebuah video yang menampilkan massa terlihat bersitegang dengan sejumlah orang berseragam Satpol PP beredar di media sosial terutama WhatsApp.
Video viral yang menarasikan sejumlah massa di Riau tak boleh salat Iduladha itu kemudian bikin heboh masyarakat.
Dalam video itu, terekam beberapa wanita bermasker terlibat cekcok dengan anggota Satpol PP, lalu petugas pun mengusir dengan mendorong massa dari halaman sebuah gedung.
Beberapa massa hendak menerobos masuk namun ditahan petugas Satpol PP. Nampak petugas berseragam coklat mendorong massa keluar depan gedung. Massa pun mundur.
Pada video yang berdurasi 2.33 menit itu, terdapat tulisan kalimat "KEJADIAN PAGI DIRIOW (Riau) TIDK BOLEH SOLAT IDUL ADHA".
Video tersebut tersebar tepat di hari perayaan Iduladha, Selasa (20/7/2021).
Setelah ditelusuri di media sosial, banyak ditemukan video serupa. Ternyata video itu memang terjadi di Riau tepatnya di Kabupaten Kampar.
Namun, peristiwa tersebut sudah lama terjadi sekitar Riau pada pertengahan Juli 2018. Bukan terjadi saat salat Iduladha.
Video tersebut sebelumnya sempat viral beberapa tahun yang lalu. Rekaman tersebut merupakan unjuk rasa tenaga kesehatan (nakes) Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di Kantor Bupati Kampar, Kota Bangkinang, Riau pada Senin (16/7/2018).
Aksi nakes dan massa mahasiswa tersebut kemudian dibubarkan petugas Satpol PP setempat.
Dalam video tersebut, petugas Satpol PP terlihat emosi saat melakukan pembubaran paksa terhadap massa yang mencoba memaksa masuk ke dalam Kantor Bupati Kampar.
Pembubaran paksa tersebut berujung bentrok karena aksi yang dilakukan Satpol PP dinilai menjurus ke anarkis.
Akibat bentrokan tersebut, dua orang pengunjuk rasa dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pingsan.
Aksi unjuk rasa tenaga kesehatan tergabung dalam Gerakan Pemuda Patrotik Indonesia (GPPI) Cabang Kampar tersebut berlangsung, Senin (16/7/2018).