SuaraRiau.id - Sebuah video yang menceritakan sopir ambulans tak tahu jalan saat membawa jenazah dalam peti viral di media sosial Instagram.
Dalam unggahan itu, sang sopir tersebut berhenti karena tak tahu jalan ke rumah keluarga jenazah.
Kisah itu dibagikan sang sopir, Johan Aritonang.
Diketahui, Johan merupakan warga Lubukdalam, Kabupaten Siak. Ia melakoni pekerjaan sebagai sopir ambulans sejak 4 tahun yang lalu.
Johan ketika itu hendak mengantar jenazah korban kecelakaan dari Siak ke Tanah Karo Sumatera Utara (Sumut).
"Kejadian itu udah lama sekitar 3 mingguan," jelasnya melalui sambungan telepon, Jumat (18/6/2021).
Dalam video, Johan merasakan keanehan saat tersesat. Dirinya mendengar mirip suara manusia.
Johan lalu turun dari mobil dan mencoba memeriksa kejanggalan yang ia rasakan. Ia keluar dan membuka pintu belakang ambulans.
Namun, tak ada satupun sesuatu yang dia temukan.
"Nggak ada apa-apa (saat) keluar mobil," tutur dia.
Ketika itu, sinyal telepon tak ada sehingga tak bisa menghubungi keluarga jenazah. Saat itupun tak ada orang yang lewat karena sudah dini hari.
Dirinya menggambarkan kalau daerah itu merupakan jalan setapak yang hanya bisa dilewati satu mobil dan tak ada persimpangan.
"Perasaan itu-itu aja jalannya," ujarnya
Ia pun kemudian berhenti sejenak sambil menunggu warga yang lewat untuk bertanya karena alat GPS-nya tak sesuai alamat.
Setelah menunggu 2 jam dan beristirahat sambil merokok, Johan kemudian bertemu pengendara motor yang melintas.
Berkat pemotor yang menunjukkan jalan, akhirnya jenazah tersebut bisa diantarkan ke rumah duka.
"Baru jam 4 pagi jumpa orang dan sampe ke rumah duka jam 5 pagi," terang Johan.
Diceritakan Johan, ia mengaku sering merasakan hal aneh ketika mengantarkan jenazah.
Namun, baginya hal biasa karena sudah jadi bagian dari pekerjaannya sebagai sopir ambulans.
Johan berkisah pengalamannya pernah tersesat di hutan saat mengantar jenazah ke daerah Sumatera Barat.
"Ternyata tali pocong (jenazah) ketinggalan di mobil," sebutnya.
Setelah dibuang ke sungai baru bisa keluar hutan. Itupun, kata dia, setelah lama dalam hutan.
Saat ditanya apakah dia ajak teman ketika mengantarkan jenazah, ia mengatakan selalu sendirian.
"Sebenarnya berdua, dengan jenazah," ucap Johan berseloroh.